ManadoToday – Disgrafia adalah ketidakmampuan belajar anak yang mempengaruhi kemampuan menulis. Ini mencakup kesulitan dengan ejaan, tulisan tangan yang buruk dan termasuk cara berkomunikasi.
Kenali tanda-tanda Disgrafia:
– Terlihat kaku dan canggung dalam memegang pensil dan posisi tubuh.
– Tulisan tangan terbaca.
– Menghindari tugas menulis atau menggambar.
– Cepat lelah saat menulis.
– Mengucapkan kata-kata dengan suara keras saat menulis.
– Jika menulis banyak kata-kata yang dihilangkan dalam kalimat.
– Kesulitan dengan struktur tata bahasa
– Kesenjangan yang besar antara ide-ide dan pemahaman ditunjukkan melalui pidato.
Bagaimana membantu anak dengan Disgrafia:
– Akomodasi: Memberikan alternatif lain dalam cara menulis.
– Modifikasi: Mengubah tugas untuk meminimalkan atau menghindari apa yang menjadi kelemahan anak.
– Remediasi: Memberikan instruksi untuk meningkatkan keterampilan tangan dan menulis.
Bagaimana mengatasi disgrafia pada anak yang baru belajar menulis:
– Gunakan kertas dengan garis-garis untuk panduan sensorik agar anak menulis sesuai garis.
– Cobalah pena atau pensil yang berbeda untuk menemukan mana yang paling nyaman dia gunakan.
– Praktekan menulis huruf dan angka di udara dengan gerakan lengan yang besar untuk meningkatkan daya ingat. Juga berlatih huruf dan angka dengan tangan atau jari.
– Ajari cara memegang yang tepat, postur tubuh dan posisi kertas saat menulis. Sangat penting untuk memperkuat ini disaat-saat awal karena sulit bagi mereka untuk belajar meninggalkan kebiasaan buruk dikemudian hari.
– Dan cobalah bersabar dan positif, berikan dia pujian atas usaha yang dia lakukan – menjadi seorang penulis yang baik membutuhkan waktu dan latihan.
Cara mengatasi disgrafia pada anak-anak:
– Gunakan kertas grafik besar untuk perhitungan matematika untuk menjaga kolom dan baris tetap terorganisir.
– Luangkan waktu ekstra untuk tugas menulis.
– Mulailah menulis tugas kreatif dengan menggambar.
– Tekankan kerapian dalam menulis dan ejaan
– Ajarkan berbagai jenis tulisan – ekspositori dan esai pribadi, cerita pendek, puisi, dan lain-lain
– Mintalah siswa mengoreksi tugasnya sendiri saat waktu luang – akan lebih mudah untuk melihat kesalahan saat sedang istirahat.
– Bantuan siswa membuat checklist untuk tugas mengedit – ejaan, kerapian, tata bahasa, sintaksis, dll
– Mengurangi menyalin; sebaliknya, fokus pada menulis jawaban yang keluar dari ide sendiri
– Mintalah siswa menyelesaikan tugas langkah demi langkah, bukan sekaligus.