MANADO, (manadotoday.co.id) – Daun gedi sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Sulawesi Utara. Tanaman yang satu ini jadi salah satu bahan yang sering digunakan dalam hidangan khas bubur Manado atau biasa disebut tinutuan.
Ternyata, gedi ini juga jadi salah satu sayur andalan G.S Vicky Lumentut (GSVL) dan Julyeta P.A Runtuwene (JPAR). Gedi banyak ditemukan di pekarangan rumah pasangan yang hobi ba kobong itu.
“Gedi itu sayur andalan keluarga kami, selain gampang tumbuh, gedi punya banyak manfaat untuk kesehatan,”ujar JPAR di akun medsos resmi miliknya, Jumat (28/8/2020).
Dilansir dari berbagai sumber, daun gedi menurut penelitian ternyata memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain enak dikonsumsi, daun gedi juga memiliki kandungan nutrisi yang berpotensi digunakan sebagai obat herbal.
Daun ini pun dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti sakit ginjal, kolesterol, dan maag. Beberapa penelitian juga pernah mengkaji kandungan daun gedi dan hubungannya dengan kesehatan manusia.
Salah satu kandungan daun gedi yang utama adalah polifenol berupa tanin terkondensasi, fenolik, dan flavonoid. Ketiganya terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol darah, terutama kolesterol jahat alias Low Density Lipoprotein (LDL). Semakin tinggi LDL dalam tubuh Anda, semakin tinggi kemungkinan tubuh mengalami respons peradangan yang berujung pada munculnya sel-sel busa alias fatty streak yakni penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri sehingga menyebabkan tersumbatnya aliran darah.
Daun gedi yang direbus juga dipercaya memiliki sifat emenagogue alias melancarkan sirkulasi darah. Wanita dengan keluhan menstruasi yang tidak lancar kerap disarankan mengonsumsi daun ini, begitu pula ibu yang masih dalam masa nifas agar darah kotor segera keluar dari tubuh.
Meski begitu, manfaat daun gedi di atas masih sebatas pengkajian di laboratorium. Perlu penelitian lebih lanjut untuk benar-benar membuktikan khasiatnya bagi kesehatan manusia. Efek samping konsumsi daun gedi sebagai obat herbal pun belum diketahui, begitu pula interaksinya dengan obat kimia. Jika memiliki keluhan seputar penyakit-penyakit di atas, sebaiknya tetap mengutamakan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.(ryan/*)