Terapi Makanan Untuk Penderita Sirosis Hati

(foto: pixabay)

ManadoToday – Sirosis hati adalah hasil akhir dari perubahan nutrisi, infeksi dan racun dalam hati. Penyebab sirosis mungkin karena infeksi virus seperti hepatitis, konsumsi alkohol yang berlebihan dengan diet yang rendah nutrisi dan gizi buruk memperburuk cedera hati.

Asupan nutrisi yang tepat dipadukan dengan obat-obatan dapat membantu penyembuhan. Karena itu pasien harus memodifikasi diet mereka. Tujuan utama dari modifikasi diet adalah:

– Untuk memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.

– Untuk mendorong regenerasi sel-sel hati.

– Untuk memperbaiki kekurangan nutrisi.

Prinsip terapi diet untuk Sirosis:

– Energi: Kebutuhan energi meningkat untuk memperbaiki kekurangan gizi yang berkepanjangan dan untuk mendorong regenerasi hati. Kebutuhan kalori adalah antara 2000-2500 kalori per hari.

– Protein: Diet protein tinggi sangat membantu untuk regenerasi hati dan mengisi ulang protein plasma. Jika tidak dalam keadaan koma hepatik, disarankan asupan protein tinggi sekitar 1.2gm / kg berat badan. Jika pasien dalam keadaan pra koma atau koma, asupan protein harus dihentikan sampai pasien melawati masa krisis.

– Karbohidrat: Karbohidrat harus diberikan agar hati dapat menyimpan glikogen. Fungsi hati akan membaik dengan jumlah glikogen yang memadai dalam hati. Setidaknya sekitar 60% dari kalori harus berasal dari karbohidrat. Ini menyediakan energi dan melindungi hati dari kerusakan lebih lanjut.

–  Fiber: Serat penggangu harus dihilangkan. Oleh karena itu sereal olahan dan sayuran rendah serat dan buah-buahan harus dimasukan dalam menu makanan.

– Lemak: Banyak pasien sirosis menderita malabsorpsi lemak dan oleh karena itu, pembatasan lemak akan membantu pasien. Jumlah lemak yang dimasukkan dalam diet bervariasi, tergantung pada tingkat toleransi setiap individu.

– Lemak emulsi seperti lemak dari susu, mentega, krim, telur harus diberikan karena mudah dicerna. Trigliserida rantai menengah yang ada dalam minyak kelapa direkomendasikan karena ini secara langsung diserap tanpa mengalami proses pencernaan.

– Vitamin: vitamin larut lemak seperti vitamin A, B tidak dapat diserap oleh tubuh dengan baik karena berkurangnya asupan dan gangguan penyerapan lemak. Jadi suplementasi vitamin larut lemak diperlukan.
– Mineral: Jumlah kalsium yang cukup dan magnesium harus disediakan dalam diet. Asupan natrium harus dibatasi jika ada retensi air dalam tubuh.

Catatan:

– Sajikan makanan lunak dengan tekstur halus.

– Pasien dengan penyakit yang akut mungkin memerlukan diet cairan dengan 6-8 kali dalam sehari.

–  Batasi penggunaan garam dalam setiap makanan.

– Pasien harus didorong untuk makan.

– Hindari makan dalam jumlah banyak.

– Makanan yang perlu dimasukkan: gula, madu, glukosa, sereal, kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, buah-buahan, dan sayuran.

– Makanan yang harus dihindari: makanan yang digoreng dan berlemak, berminyak, minyak sayur, serta sayuran dan makanan yang terlalu dibumbui.

– Hindari alkohol dan membatasi setidaknya selama satu tahun setelah serangan. (artikel dikutip dari healthcaremagic)