Ilmuan Khawatir Plot Film The Day After Tomorrow Bisa Terjadi di Dunia Nyata

Ilmuan Khawatir Plot Film The Day After Tomorrow Bisa Benar-benar Terjadi (foto: 20th Century Fox)

MANADOTODAY.CO.ID – Seorang ilmuwan khawatir soal sistem laut yang mulai melemah akibat perubahan iklim yang bisa membuat kejadian dalam film The Day After Tomorrow benar-benar terjadi di dunia nyata.

Atlantic Ocean’s Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) membantu mengatur sistem suhu dan cuaca di seluruh Eropa dan Amerika Utara.

AMOC menciptakan arus teluk, yang memindahkan air hangat dari Samudra Hindia ke Teluk Meksiko lalu ke benua Eropa, di mana itu mendingin di sekitar Greenland dan tenggelam ke dasar laut sebelum menyelinap kembali ke pesisir timur Amerika Selatan.

Sistem seperti sabuk konveyor ini sangat vital bagi kehidupan di belahan dunia itu dan seorang ilmuan khawatir sistem tersebut mulai terganggu.

Ilmuwan iklim Niklas Boers baru-baru ini menerbitkan sebuah makalah yang mengatakan AMOC dapat mati secara tiba-tiba. Jika itu terjadi, maka dua sisi Samudra Atlantik akan mengalami suhu beku.

“Dari pengamatan dan sidik jari yang baru-baru ini diambil dari variabilitas AMOC menunjukkan pelemahan bertahap selama dekade terakhir, tetapi perkiraan titik transisi kritis tetap tidak pasti. Sinyal peringatan dini yang signifikan ditemukan di delapan indeks AMOC independen, berdasarkan pengamatan suhu permukaan laut dan data salinitas dari seluruh cekungan Samudra Atlantik,”tulis Boers dalam makalahnya yang diterbitkan di Nature dikutip dari Ladbible, Kamis (12/8/2021).

“Hasil ini mengungkapkan bukti empiris yang konsisten secara spasial bahwa dalam perjalanan abad terakhir, AMOC mungkin telah berevolusi dari kondisi yang relatif stabil ke titik yang mendekati transisi kritis,”tambahnya.

Karena lapisan es Greenland terus mencair karena kenaikan suhu, lebih banyak air tawar yang dibuang pada titik balik dalam sistem AMOC. Ini mencegah air asin hangat masuk dalam laut dan merusak sistem tersebut.

Yang lebih mengagetkan menurut dia, terakhir kali AMOC mati adalah ketika sebuah danau air tawar meledak dan tumpah ke laut. Hal ini diyakini merupakan penyebab zaman es terakhir di Bumi yang terjadi sekira 11.700 tahun yang lalu.

Sementara dalam film The Day After Tomorrow, Dennis Quaid yang berperan sebagai ahli iklim bernama Jack Hall mencoba memperingatkan para politisi bahwa perubahan iklim telah memengaruhi sistem AMOC dan semua orang bisa mati kecuali mereka pindah ke daerah selatan.

Meski begitu, Hollywood melebih-lebihkan seberapa cepat efek penghentian AMOC akan terjadi, dengan New York City dilanda tsunami aneh yang membeku hanya beberapa hari.

Untungnya, Niklas Boers mengatakan, akan membutuhkan beberapa dekade sebelum kedua benua mengalami suhu beku, dan Amerika Utara tidak akan sedingin yang ditunjukkan dalam film tersebut.

“Namun itu akan terjadi pada akhirnya jika AMOC melewati transisi kritisnya,”tukas Niklas Boers.(*/ryan)