Ini Calon Pohon Tertua di Dunia, Usianya Diklaim Lebih dari 5.000 Tahun!

Ini Calon Pohon Tertua di Dunia, Usianya Diklaim Lebih dari 5.000 Tahun! (foto: Yiyo Zamorano/Wikimedia Commons)

MANADOTODAY.CO.ID – Para ilmuwan di Chili percaya bahwa pohon cemara jenis Patagonian yang dikenal dengan sebutan Gran Abuelo (Kakek Agung) memiliki usai lebih dari 5.000 tahun, yang akan menjadikannya sebagai pohon tertua di dunia yang masih hidup.

Cemara Patagonian (Fitzroya cupressoides), yang dikenal di Amerika Selatan sebagai ‘alerce’, adalah tumbuhan runjung asli Chili dan Argentina. Pohon ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan sequoia raksasa dan kayu merah, dan dapat mencapai ketinggian hingga 45 meter (150 kaki).

Pohon jenis ini tumbuh sangat lambat dan diketahui mampu hidup selama ratusan, bahkan ribuan tahun.

Jika temuan tim ilmuan Chili dapat dipercaya, Kakek Agung, pohon cemara Patagonian di taman nasional Alerce Costero, bisa berusia 5.484 tahun, 600 tahun lebih tua dari Methuselah, pohon tertua di dunia saat ini.

Dr Jonathan Barichivich, seorang ilmuwan Chili, baru-baru ini merilis sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa Kakek Agung adalah pohon hidup tertua di dunia. Dia menggunakan kombinasi model komputer dan metode tradisional untuk menghitung usia pohon, dan menemukan bahwa usianya hampir 5.500 tahun.

Barichivich mengklaim bahwa kakeknya menemukan pohon itu pada tahun 1972. Pada tahun 2020, selama pandemi Covid-19, Ia melakukan perjalanan ke taman nasional Alerce Costero dan menggunakan penggerek tambahan untuk mengebor pohon cemara Patagonian tanpa merusaknya. Namun, karena pohon itu memiliki batang setebal empat meter, alat tidak dapat mencapai intinya, sehingga cincin pertumbuhannya tidak dapat dihitung dengan benar.

“Metode saya diverifikasi dengan mempelajari pohon lain yang dapat anda peroleh lingkaran pertumbuhan penuhnya, dan ini mengikuti hukum biologis pertukaran umur pertumbuhan,” kata Dr Jonathan Barichivich dikutip dari Newsweek, Senin (30/5/2022).

“Metode ini memberi tahu kita bahwa 80 persen dari semua kemungkinan lintasan pertumbuhan memberi kita usia pohon hidup ini lebih dari 5.000 tahun,” tambah Barichivich.

Beberapa ahli telah mendukung metodenya. Harald Bugmann, seorang dendrochronologist di ETH Zürich mengatakan kepada Science Magazine bahwa pendekatan Barichivich terdengar “sangat cerdas” dan bahwa dia “sepenuhnya mempercayai analisis yang telah dibuat Jonathan”.

Jika analisis Jonathan Barichivich terbukti benar, Kakek Agung akan mengambil gelar pohon Methuselah, pinus bristlecone berusia 4.853 tahun di California, sebagai pohon hidup tertua di dunia.(*/ryan)