Tim Unsrat Gelar Program Kegiatan Masyarakat Kelompok Pengelolaan Keuangan di GMIM Wilayah Tomohon Satu

PKM UnsratTIM dari Universitas Samratulangi (Unsrat) yang terdiri dari Harijanto Sabijono,SE,MS,Ak dan Lidia M. Mawikere.,SE.,MSi.,Ak, tanggal15 Juli 2020 lalu, menggelar kegiatan penyuluhan PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM) Kelompok Pengelola Keuangan di GMIM Wilayah Tomohon 1 Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.

unsrat PKMLatar belakang kegiatan ini ; Gereja melaksanakan berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas spiritual serta moral manusia. Gereja berkontribusi besar dalam membangun iman masyarakat dan meningkatkan ketakwaan manusia kepada Tuhan yang Maha Esa.

Keraguan dan krisis kepercayaan yang disebabkan oleh kurangnya tranparansi dan akuntabilitas laporan keuangan dapat mempengaruhi tingkat pemberian donatur untuk memenuhi kepentingan pengguna laporan keuangan yang mengharapkan sebuah pengelolaan dan pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Pemerintah mengatur pengelolaan dan pelaporan keuangan dalam PSAK No.45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.

Pernyataan ini dibuat unutuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan adanya pedoman pelaporan, diharapkan entitas nirlaba dapat membuat pelaporan yang memiliki relevansi dan daya banding yang tinggi. Gereja merupakan salah satu bentuk organisasi nirlaba dan dapat menggunakan PSAK Nomor 45 sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan keuangan.
unsratPengelolaan keuangan Gereja harus transparansi dan akuntabel. Dengan asumsi segala sesuatu yang diberikan untuk kemuliaan Tuhan mutlak harus diberikan dengan hati ikhlas yang dimanifestasikan dengan tanpa mempermasalahkan ataupun meminta hasil pertanggungjawaban kolekte tersebut baik secara lisan atau tulisan. Hal ini sering membuat pengelolaan keuangan tidak terlalu dibutuhkan di dalam gereja atau pembuatan laporan keuangan yang asal-asalan.

Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai: Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut, cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja manajer, kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut.

unsrat5“Pengalaman yang ada menunjukkan bahwa persoalan yang sering dihadapi oleh gereja adalah dalam hal pengelolaan keuangan. Keuangan gereja sering dianggap sebagai dana sosial yang dipakai habis dalam pelayanan sehingga dalam pengelolaannya terkesan adanya ‘pembiaran’ dalam penggunaan uang gereja yang bisa menimbulkan praktek korupsi. Karena dari pengamatan, gereja merupakan organisasi yang memudahkan korupsi tumbuh subur. contohnya : amplop syukur jemaat yang tidak dilaporkan oleh majelis, sumbangan dari donatur yang tidak diteruskan ke bendahara, pengambilan uang persembahan jemaat untuk kepentingan pribadi, tidak adanya laporan keuangan pada saat serah terima jabatan dari bendahara lama ke yang baru.

unsrat PKMTerjadinya pembiaran ini karena tidak adanya manajemen keuangan yang baik dari pihak gereja dalam hal ini pimpinan jemaat ataupun pemegang keuangan atau bendahara, para majelis serta kurangnya pendalaman teologis tentang dosa korupsi. Gereja selaku organisasi juga harus dikelola secara profesional berdasarkan fungsifungsi manajemen. Bukan saja kegiatannya habis untuk khotbah di atas mimbar, pelayanan orang sakit tetapi harus menyangkut seluruh aspek yang mendukung tugas gereja termasuk di dalammya keuangan yang pencatatannya tidak hanya dilakukan secara tradisional masuk keluar saldo tanpa adanya pelaporan yang holistic,” papar Harijanto dan Lidia.

Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian Bantuan berupa kebutuhan sehari hari yang diharapkan dapat meringan beban keluarga pada saat pandemic covid -19.(*)