TOMOHON—Masalah pupuk di Kota Tomohon sepertinya belum usai. Awal tahun ini, seharusnya pupuk bersubsidi sudah tersedia di kios-kios yang memang menyaiapkan pupuk bersubsidi, namun nyatanya kosong.
Informasi yang dihimpun manadotoday.co.id, kosongnya stok pupuk bersubsidi dikarenakan pengusulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RKDD) tani oleh Pemerintah Kota Tomohon mengalami keterlambatan.
Ini sangat ironis, sebab, di tengah butuhnya petani akan pupuk karena memasuki musim tanam, namun apa yang diharapkan tidak tersedia. Sementara untuk memberli pupuk non subsidi, harganya mahal.
‘’Kami kesulitan karena tidak ada pupuk bersubsidi. Pemeirntah harus memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan petani,’’ keluh para petani yang ditemui.
Menanggapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon Ir Miky Junita Linda Wenur MAP mengatakan, harusnya itu tidak terjadi.
‘’Jika ini memang benart terjadi, sangat disayangkan. Kami sebagai wakil rakyat sanat prihatin dengan kejadian ini. Kasihan, petani yang jadi korban,’’ kata Wenur, politisi dari Partai Golkar yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Tomohon.
Menurut Wenur, sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Tomohon, ia telah meminta anggotanya di Komisi II, mitra Dinas Pertanian dan Perikanan agar meminta penjelasan dari Pemerintah Kota Tomohon melalui hearing.
‘’Ya, harus dijelaskan dengan benar kenapa sampai stok pupuk kosong, yang seharusnya sudah ada di kios-kios,’’ kata Wenur.
Pemeirntah Kota Tomohon melalui Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Dr Karel Lala ketika dikonfirmasi mengakui jika memang stok pupuk bersubsidi belum ada di Kota Tomohon. ‘’Kami sudah mengusulkan namun nanti April baru ada pupuk bersubsidi,’’ katanya.
Ditambahkannya, sesuai hasil konsultasi dengan Direktoral Jenderal (Ditjen) PSP Kementerian Pertanian, untuk alokasi pupuk bersubsidi di Kota Tomohon menunggu revisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 yang direncanakan pada April 2024.
‘’Untuk musim tanam ini, petani diarahkan untuk menggunakan pupuk organik,’’ kata ahli Bunga Krisan itu.
Saat ini lanjut Lala, pihaknya sedang melakukan verifikasi dan validasi data e-RDKK sesuai surat Ditje PSP Kementerian Pertanian dan meminta agar petani bersabar menunggu alokasi pupuk bersubsidi pada April 2024 nanti. (ark)