SMAN 3 Manado Kian Maju, Dana Bos Tidak Dibelikan Kuota Internet

Grace Lowing
Grace Lowing

MANADO, (manadotoday.co.id) – SMAN 3 Tuminting Manado makin populer saja. Tak heran semakin banyak orangtua yang memasukkan anak mereka untuk menimba ilmu di sekolah negeri yang terus melakukan pembenahan, terutama disiplin sekolah.

Buktinya sejak dipimpin Kepala Sekolah DR Grace Lowing, MPd jumlah murit terus mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun ajaran 2020 ini saja, SMAN 3 menerima siswsa baru sebanyak 10 rombongan belajar (Rombel).
Dengan demikian, total murid yang kini sedang menimba ilmu di SMAN 3 Tuminting Manado sekitar 1100 lebih murid mulai dari kelas 10 hingga kelas 12.

“Angka yang pasti belum ada karena sedang disusun daftar Dapodik. Yang pasti jumlah murid yang masuk tahun ini mengalami peningkatan,” kata Lowing mantan Kepsek SMAN 7 Manado.

Menurut Grace, pihaknya menerapkan disiplin yang ketat di sekolah. Murid yang tidak memakai seragam lengkap tidak pakai sepatu dan lain-lain dilarang masuk sekolah. Begitu juga denga orang tua murid yang datang kalau tidak rapih dan disiplin tidak boleh masuk lingkungan SMAN 3 Manado.

“Kami sudah rapat orang tua murid dan itu sudah disampaikan tentang disiplin. Jadi mohon maaf orang tua dan siswa yang tidak disiplin disuruh pulang,” kata Lowing yang mengaku akan bekerja sekuat tenaga untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya kini.

Kepsek murah senyum ini bertekad menjadikan SMAN 3 Manado terbaik dan terdepan di Kota Manado dan propinsi Sulut. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.

“Yang penting kami berkerja sesukuat tenaga sesuai kemampuan yang dimiliki. Yang penting bekerja dengan tulus,” katanya dengan nada meyakinkan.

DANA BOS TIDAK DIBELIKAN PULSA

Menghadapi Pandemi Covid– 9 dimana murid harus belajar daring dan sebagian lagi luring, Menteri Pendidkan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim membolehkan dana BOS digunakan untuk beli kuota bagi para siswa. Sebab hasil temuan di lapangan banyak keluhan dari siswa bahwa mereka tidak punya kuota untuk belajar daring bahkan sebagian lagi mengeluh tidak bisa beli android.

Namun SMAN 3 Manado hanya memberikan kuota kepada para guru. Sementara untuk seribu lebih murid tidak diberikan kuota karena tidak semua punya android dan jaringan juga kurang baik.

“Sampai saat ini belum ada murid yang mengeluh tidak ada kuota. Bagi yang tidak ada andoid diberikan kesempatan belajar luring di sekolah bersama guru namun memperhatikan protocol kesehatan,” Grace Lowing.

Di sekolah, murid bisa mengunakan buku di perpustakaan.

“Setiap hari ada muruidyang belajar di sekolah dibimbing oleh guru mata pelajaran. Mereka datang bertahap dan dilarang berkerumum. Paling banyak sepuluh orang setiap tatap muka dan lokasinya di luar kelas agar sirkulasi udara baik,” katanya.

Jadi dana BOS tidak dibelikan pulsa kepada siswa tetapi hanya untuk guru yang setiap hari dating ke sekolah untuk melaksanakan belajar daring. Soalnya sekitar 10 persen siswa tidak punya android dan kalaupun ada jaringan sering terganggu.

“Orang tua mengatakan kalau satu dapat kuota semua harus dapat. Lalu kami membiayai operasional sekolah dengan apa. Bayar listrik, beli alat alat kesehatan seperti masker, sanitaser untuk guru dan murid, dan pembuatan 25 buah wastafel di lingkungan sekolah untuk tempat cuci tangan,” katanya.

Dikatakan, murid yang kurang aktif dalam belajar daring maupun luring langsung dipanggil orang tua.

“Semua dikontrol dengan baik.” Ungkapnya.

Soal belajar tatap mua, SMAN 3 Tuminting sudah siap. Soal jumlah ruangan memungkinkan karena fasilitas sekolah cukup lengkap terutama ruangan.

“Kami sudah siap belajar tatap muka karena semua perlengkapan protocol kesehatan sudah disiapkan. Kami benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat jika belajar tatap muka sudah dimulai,” tegasnya. (Meldi Sahensolar)