Naskah Buku Henk Ngantung Diluncurkan

Henk Ngantung, jakarta, Judie Turambi
Buku Henk Ngantung yang ditulis Judie Turambi SH

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Bertempat di Huize Esther Matani Tomohon Tengah, Senin (1/3/2021) Naskah Buku Henk Ngantung yang ditulis Judie Turambi SH diluncurkan.

Sejumlah pakar sejarah dan penulis serta pelukis turut hadir dan memberikan masukan, usul serta saran dalam rangka menyempurnakan buku yang memuat perjalanan tokoh kawanua yang pernah menjabat Wakil Gubernur lalu Gubernur DKI Jakarta Hendrik ‘Henk’ Ngantung.

Dr Ivan Kaunang, penulis dan dosen sejarah memberikan banyak masukan soal buku yang menurutnya perlu diketahui oleh generasi saat ini. ”Generasi saat ini perlu tahu bahwa ada tokoh kawanua yang pernah menjadi pemimpin di ibukota. Bukan berasal dari birokrat atau TNI, namun berlatar belakang seniman atau pelukis,” katanya.

Begitu juga dengab Arie Tulus, seorang pelukis. Menurutnya, warga kawanua patut berbangga pernah memiliki seorang tokoh yang pernah menjadi pemimpin DKI Jakarta di masa orde lama. ”Tentunya masukan untuk menyempurnakan buku ini sangat dibutuhkan agar bisa menbjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi saat ini,” tandas Tulus.

henk ngantung, judie turambi, tomohon
Peluncuran naskah buku Henk Ngantung di Huize Esther Matani

Turut memberikan masukan, saran untuk penyempurnaan, Dr Richard AD Siwu dari kalangan akademisi, sejarawan Ben Palar, Ronny Pandey serta Hanny Mathindas. Hadir juga dalam kegiatan tersebub Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk SH diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dr Juliana Dolvin Karwur MSi Mkes bersama Kepala Bidang Kebudayaan Sonny Saruan MPd.

Judie Turambi SH mengapresiasi setinggi-tingginya kepada mereka yang telah memberikan masukan, usul dan saran demi penyempurnaan buku yang ditulisnya. ”Saya memang masih memiliki banyak kekurangan. Dengan masukan-masukan ini tentunya tulisan saya akan semakin kaya sehingga perjalanan tokoh Kawanua Henk Ngantung bisa diketahui oleh kita semua,” tukasnya seraya menambahkan dipilihnya lokasi Hiize Esther karena rumah tersebut merupakan rumah orang tua Henk Ngantung yang menjadi tempat tinggalnya sebelum berkiprah di Jakarta. (ark)