Ini Alasan Mengapa Pasangan Memilih Bertahan Meski Tidak Lagi Bahagia

cinta, hubungan rumit, hubungan Tidak Lagi Bahagia
(foto: Pixabay)

MANADOTODAY.CO.ID – Kita semua mungkin tahu bagaimana rasanya. Ketika percikan hilang, rutinitas mengambil alih dan anda dan pasangan tidak lagi menyukai satu sama lain. Namun, masih tetap bersama.

Jadi, mengapa seseorang tetap bersama meski sudah tidak lagi merasa bahagia? Apakah karena takut perubahan, atau sendirian merupakan hal yang buruk? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychology mungkin telah menemukan jawabannya.

Penelitian, yang berlangsung di Universitas Minho, Rego, Portugal, melibatkan hampir 1.000 peserta, dan meminta mereka untuk membayangkan diri mereka dalam hipotetis, tanpa cinta selama 10 tahun menikah. Apakah mereka tetap bersama atau berpisah?

Mereka dibagi menjadi empat kelompok, yang semua diberi skenario sedikit berbeda:

– Kelompok pertama hanya diberitahu mereka berada di sebuah pernikahan yang tidak bahagia – ini adalah subjek kontrol.

– Kedua diberitahu mereka hanya menikah selama satu tahun, sebagai lawan dari 10 tahun.

– Ketiga diberitahu bahwa mereka telah membeli sebuah rumah, sehingga mereka secara finansial berinvestasi di dalamnya.

– Kelompok terakhir diberitahu mereka akan berusaha mati-matian untuk menyelamatkan pernikahan 10 tahun yang tidak bahagia.

Hasil penelitian menemukan bahwa 35 persen dari peserta akan menjadikan uang atau usaha sebagai alasan untuk tetap tinggal dengan pasangan mereka, meskipun tidak bahagia. Tetapi hanya 25 persen yang memilih bertahan selama satu tahun pernikahan, dan kelompok kontrol mengatakan mereka akan tetap bersama.

Para peneliti berpendapat jika anda merasa telah (terlanjur) memberikan usaha atau uang, anda akan berusaha bertahan. Tampaknya, nilai sekarang sudah lebih tinggi dari cinta dan kebahagiaan. Cukup menyedihkan bukan?

Sumber: Indy100.com