AMURANG, (manadotoday.co.id) – Aksi pembalakan liar di kawasan hutan lolombulan, yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab ditenggarai kian marak terjadi. Sejumlah warga yang tinggal di lereng gunung Lolombulan, menuturkan maraknya aksi pembalakan liar yang diduga terjadi setiap hari ini, dikarenakan pada kawasan hutan lindung banyak ditemui tumpukan sisa kayu, yang baru saja dipotong.
“Jika masuk kawasan hutan gunung Lolombulan pasti akan ditemukan sejumlah tumpukan kayu di beberapa lokasi, bekas hasil pembalakan oknum yang tak bertanggungjawab,” ujar Rendis Langkai tokoh pemuda Desa Kumelembuai, salah satu Desa yang berlokasi di lereng gunung Lolombulan.
BACA JUGA:
Pemkab Mitra Gelar Pisah Sambut Kapolres Minsel-Mitra
Dondokambey Minta Pembangunan Desa Harus Terarah
Job Fair Disnakertrans Sulut Serap 2012 Pencaker
Menkumham akan Hadiri SMSI GMIM 2016
SBAN Liow Tolak RUU Hukum Kebiri
Pemprov Sulut Selesaikan Segmen Batas Daerah Minahasa – Minsel
Ia kawatir jika praktek illegal logging atau pembalakan liar terus dibiarkan, akan menjadi ancaman serius bagi warga yang tinggal di lereng gunung Lolombulan.
“Artinya, kita tinggal menunggu bencana yang akan terjadi seperti longsor, kekurangan sumber air, banjir dan bencana lainnya yang ditimbulkan akibat illegal logging atau pembalakan liar,” katanya.
“Karena itu kami berharap pemerintah dan pihak terkait akan serius melakukan pengawasan dengan melakukan tinjauan langsung di dalam kawasan hutan, sehingga aksi pembalakan liar tidak akan terus terjadi dan warga yang tinggal di lereng gunung tidak akan terancam bencana,” pungkasnya. (lou)