Ketua Panitia Seorang Muslim, Rukun Liuw-Weroy Gelar Ibadah Pra Natal

rukun keluarga Liuw-Weroy
Ketua rukun keluarga Liuw-Weroy, Youke Kalim-Liuw, ketika memberikan sambutan pada ibadah Pra Natal yang dilaksanakan di Kediaman Keluarga Warouw-Liuw, Kakaskasen Tomohon Utara.

TOMOHON, (manadotoday.co.id) – Rukun keluarga besar Liuw-Weroy menggelar ibadah Pra Natal di Kediaman Keluarga Warouw-Liuw, Kakaskasen Tomohon Utara, Minggu (8/12/2019) malam.

Rukun keluarga yang memiliki sekira 200 anggota yang terdiri dari anak, cucu, cece hingga cicit, patut dicontohi. Pasalnya, perayaan Pra Natal ini, diketaui salah satu anggota keluarga yang menganut agama Islam.

“Saya bersyukur dan berterima kasih bisa terkumpul memperingati arisan yang dirangkaikan dengan perayaan ibadah Pra Natal ini. Ini menjadi penghargaan bagi kita, karena rukun kami adakan yang kedua kali ibadah seperti ini,” ujar Ketua Rukun Liuw-Weroy, Youke Kalim-Liuw.

Dengan menggunakan hijab, Youke pun tak segan mengutip satu ayat dalam alkitab.

“Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kita dengan hati sepikir dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan. Ayat ini saya kutip dalam Filipi 2:2,” katanya.

Sementara itu, ibadah dipimpin Pdt. Marie Tindas-Wowiling, STh. Dalam khotbahnya, Pdt. Marie menekankan tentang esensi dari perayaan menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

“Menjadi ciri khas perayaan Natal adalah berbagi berkat atau bingkisan. Umumnya dalam perayaan seperti ini itu ada. Tapi tentu menjadi esensi perayaan ini bagaimana kita merayain tentang kelahiran Yesus Kristus,” ungkapnya.

Pdt. Marie menambahkan, dalam momen perayaan Natal ini diharapkan seluruh keluarga besar Liuw-Weroy untuk terus menebar kasih.

“Kita diajak untuk semakin pertajam kasih seperti yang diteladankan oleh Kristus. Tanpa pamrih tanpa diminta balas. Jangan jauh-jauh dimulailah dari keluarga kemudian ke sanak saudara,” tandasnya.

Sementara itu, Pnt. Altje S Liuw, MPd selaku perwakilan BPMJ GMIM Kakaskasen Maranatha yang juga sebagai tuan rumah, dalam pesan Natal mengatakan sasaran dari terbentuknya kerukunan ini adalah memberi contoh kebersamaan.

“Bukan yang satu ke kiri yang satu ke kanan. Jangan sampai hanya dua tiga orang, tapi jalan bersama-sama yang terbaik. Kalau belum terbaik sama-sama diluruskan,” imbuhnya.

Pada perayaan ibadah pra Natal ini, pendeta, perwakilan pemerintah setempat, dan pelayan khusus Kolom 20 Jemaat GMIM Kakaskasen Maranatha mendapatkan bingkisan Natal dari Liuw-Weroy.

Adapun anggota rukun Liuw-Weroy, tersebar di  beberapa daerah, diantaranya Tomohon, Minahasa, Minahasa Tenggara, juga ada yang tinggal di Makassar dan Balikpapan. (*/ton)