Buka Rakornas Penanggulangan Bencana 2021, Ini Pesan Presiden Jokowi

Presiden RI Joko Widodo, Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Olly Dondokambey, Edison Humiang,
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (3/3/2021) siang.

Rakornas itu, turut diikuti Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Sulut Edison Humiang, dan perwakilan Forkopimda Sulut secara virtual di ruang C.J. Rantung kantor gubernur Sulut.

Jokowi dalam sambutan, menyampaikan apresiasi atas peran besar yang diambil oleh jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  dalam menangani bencana yang telah terjadi di Indonesia.

“Pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan terima kasih, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BNPB yang telah mendedikasikan seluruh waktunya ikut bekerja dalam menangani dan menyelesaikan krisis sekarang ini,” ujarnya.

Kokowi mengungkapkan, tahun 2020 lalu bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai bencana baik bencana alam maupun nonalam berupa pandemi COVID-19. Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang merupakan bencana kemanusiaan yang tidak pernah ada pembandingnya dalam sejarah ini, Presiden menegaskan, penanganan pada sisi kesehatan dan ekonomi harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan.

“Bukan hanya skala daerah, bukan hanya skala nasional, tetapi juga skala global, lebih dari 215 negara mengalami hal yang sama, yang mengharuskan kita bekerja cepat, harus inovatif, dan juga berkolaborasi dengan semua pihak, dengan negara lain, dengan lembaga-lembaga internasional,” ujarnya.

Presiden RI Joko Widodo, Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Olly Dondokambey, Edison Humiang,
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Sulut Edison Humiang mewakili Gubernur Olly Dondokambey, serta perwakilan Forkopimda Sulut ketika mengikuti Rakornas penanggulangan bencana secara virtual di ruang C.J. Rantung kantor gubernur Sulut.

Pengalaman dalam menghadapi pandemi ini lanjut Jokowi, harus dijadikan momentum untuk memperkokoh ketangguhan dalam menghadapi segala bentuk bencana, terlebih Indonesia menduduki ranking tertinggi negara paling rawan bencana. Jokowi pun menekankan pentingnya aspek mitigasi atau pencegahan sebagai kunci utama dalam mengurangi risiko bencana.

“Ini yang selalu saya sampaikan berulang-ulang, pencegahan, pencegahan, jangan terlambat, jangan terlambat! Ini bukan berarti aspek yang lain dalam manajemen bencana tidak kita perhatikan, bukan. Tapi juga jangan sampai kita hanya bersifat reaktif saat bencana terjadi,” tegasnya.

Jokowi meminta jajaran terkait untuk mempersiapkan langkah antisipasi bencana secara terencana dan detail.

“Kebijakan nasional dan kebijakan daerah harus sensitif terhadap kerawanan bencana. Jangan ada bencana baru kita pontang panting, ribut atau bahkan saling menyalahkan, seperti itu tidak boleh terjadi,” tegasnya.

Presiden juga menegaskan agar Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) 2020-2024 yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2020  diturunkan ke dalam kebijakan dan perencanaan, termasuk tata ruang, yang sensitif dan memperhatikan aspek kerawanan bencana.

“Serta, tentu saja dilanjutkan dengan audit dan pengendalian kebijakan dan tata ruang yang berjalan di lapangan, bukan di atas kertas saja. Ini yang juga sudah berulang-ulang saya sampaikan,” tandas Kepala Negara. (ton)