Duga Ada Mafia Lapak di Pasar Minut, PUD Klabat Buat Laporan ke Polres

Duga Ada Mafia Lapak di Pasar Minut, PUD Klabat Buat Laporan ke Polres

AIRMADIDI, (manadotoday.co.id) – Komitmen PUD Klabat untuk berevolusi menjadi perusahaan daerah yang dikelola secara profesional terus ditunjukkan oleh direksinya.

Jajaran direksi terus mengambil tindakan-tindakan untuk menghilangkan praktek tidak baik yang ditenggarai telah mengangkar sejak lama dan berpotensi merugikan perusahaan plat merah tersebut.

Kali ini, PUD Klabat dipimpin Direktur Umum dan SDM Richard Pongoh menyambangi Polres Minahasa Utara (Minut) untuk melaporkan aktivitas jual beli lapak di pasar yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.

“Jadi di lapangan kami berkolaborasi dengan Satuan Pengawas Internal (SPI) mendapatkan bukti-bukti bahwa telah terjadi aktivitas jual beli dan sewa menyewa lapak beton dan kayu yang diduga dilakukan oknum-oknum bukan dari PUD Klabat,”kata Pongoh usai memasukkan laporan di Mapolresta Minut, Sabtu (30/10/2021).

Ia menyebut, ada ditemukan bahwa lapak-lapak tersebut telah dijual menjadi hak milik, kemudian ada yang disewakan per tahun dan per bulan oleh oknum tersebut.

“Jadi yang melakukan ini bukan orang PUD Klabat. Harga yang dipatok pun bervariasi, dari Rp50 juta untuk lapak yang sudah dijual, ada (sewa) per tahun Rp8 juta, per bulan Rp500-Rp800 ribu. Dan semua (uang) itu tidak masuk ke PUD Klabat,”tuturnya.

Bahkan kata dia, kalaupun ada jajaran PUD Klabat yang berani melakukan hal serupa, pasti akan langsung ditindak dengan sanksi yang berat.

“Ini sudah menjadi komitmen PUD Klabat lewat arahan Pak Bupati Minahasa Utara,”kata dia.

Ia pun berharap pihak kepolisian segera memproses laporan yang telah dimasukkan dengan melakukan penyelidikan dan mengungkap dugaan jual beli lapak illegal tersebut.

“Harapan kami laporan ini secepatnya ditindaklanjuti oleh teman-teman kepolisian untuk mewujudkan gerakan Revolusi Mental yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah,”tukas Direktur Umum dan SDM Richard Pongoh didampingi Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI)Handry Wuisan serta Auditor Royke Rondonuwu dan Ardiles Katiandagho.(ryan)