Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SD Katolik St Clara Tomohon

Caroll Joran Azarias Senduk, Tomohon, penbelajaran tatap muka
Simulasi pembelajaran tatap muka di SD Kstolik St Clara Tomohon dihadiri Wali Kota Caroll Joram Azarias Senduk SH

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Menjelang Pembelajaran Tatap Muka terbatas yang akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru 2021, Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk SH menyaksikan simulasi yang dilaksanakan di SD Katolik St Clara Tomohon.

Simulasi dimulai dari kedatangan para siswa yabg diantar oleh orang tua atau lainnya, kemudian antre masuk kelas dengan menjaga jarak. Sebelum masuk ruangan kelas, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer dan tak lupa memakai masker.

Di dalam kelas, para anak didik diatur dengan menjaga jarak, antara satu dengan lainnya kurang lebih 1,5 meter.

Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk SH mengatakan, asalkan diizinkan orang tua, pembelaran tatap muka akan berjalan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Saat melakukan peninjauan, wali kota sempat bertanya kepada para anak didik apakah mereka ingin belajar di sekolah. Secara spontan mereka menjawab ingin sekali belajar tatap muka.

”Ini bukti anak didik ingin belajar di sekolah. Terpenting diizinkan orang tua dan semua berjalan baik,” kata wali kota yang turut didampingi Ketua TP-PKK Ny drg Jeand’arc Karundeng.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon Dr Juliana Dolvin Karwur MSi MKes mengatakan, pembelajaran tatap muka sebenarnya telah dilaksanakan oleh sejumlah sekolah namun masih sangat terbatas beberaoa orang saja.

”Nah, dengan adanya pembelajaran tatap muka terbatas yang akan diberlakukan diharapkan dukungan semua pihak termasuk orang tua dan pihak lainnya. Tetap harus memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya.

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Utara Febry Dien ST MInf Tech mengapresiasi sekolah-sekolah di Kota Tomohon yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

”Sangat bagus. Tapi diingatkan agar tidak mengabaikan protokol kesehatan. Jika ditemukan ada yang lalai, tentunya kami akan memberikan rekomendasi agar yang lalai tersebut tidak menerapkan pembelajaran tatap muka,” tukasnya.

Kepala SD Katolik St Clara Tomohon Lucia M Supit SPd mengatakan, tentunya pihaknya akan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan. Dari 451 siswa di sekolahnya, orang tua 440 siswa setuju diterapkan pembelajaran tatap muka.

”Dalam penerapannya, akan dibagi shift. Jadi tidak aekaligus namun ada pengaturannya. Dan, di sekolah hanya kurang lebih dua jam. Tidakvada waktu istirahat. Selesai belajar langsung dijemput,” jelasnya. (ark)