Perayaan Natal di Manado, Mulai dari Ornamen Hingga Simbol Kerukunan

Perayaan Natal di Manado, Mulai dari Ornamen Hingga Simbol Kerukunan

MANADO, (manadotoday.co.id) – Mendekati tanggal 25 Desember, suasana Natal Yesus Kristus kian kental di Kota Manado.

Lagu-lagu Natal yang diputar diberbagai tempat bahkan di angkutan umum, pernak-pernik Natal bertebaran di setiap sudut kota.

Pemandangan seperti ini memang sudah biasa di Kota Manado bahkan sudah menjadi tradisi. Tak heran, Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota dr. Richard Sualang, sejak jauh jauh hari sudah menginstruksikan jajarannya untuk memperindah kota dengan ornamen khas Natal.

Di sepanjang Jalan Boulevard hingga Zero Point 45, masyarakat dimanjakan dengan hiasan ornamen Natal yang dipasang sepanjang Jalan Piere Tendean oleh Pemerintah kota Manado.

Selain itu, di depan tempat pembelanjaan Manado Town Square (Mantos) dan Megamall di Kawasan Megamas masyarakat dapat menikmati lampu hias berukuran besar bertuliskan I Love Manado.

Di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) 45, Pemerintah Manado memasang Pohon Natal berukuran raksasa yang tersusun dari ratusan pot bunga dilingkari lampu hias ditambah objek air mancur yang menjadi andalan spot foto warga.

Di depan kantor Walikota Manado ada spot foto tema kelahiran Yesus dan juga kendaraan tema Natal yang diparkir di jalanan bahkan Lapangan Sparta Tikala yang dikelilingi lampu hiasan.

Sama halnya di Kantor Gubernur Sulut terdapat Pohon Natal ukuran besar di lapangan dan lampion serta lampu hias yang di gantung di depan kantor Gubernur yang dipimpin Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.

“Kalau liburan Natal di Manado suasananya sangat terasa, hampir seluruh kota terdengar lagu Natal serta hiasan pernak-pernik Natal,” kata Vivi, warga Sario yang ditemui berbelanja ornamen Natal di pusat kota.

Dia mengaku Manado adalah Kota Toleransi, karena ketika Natal semua tidak hanya umat Kristiani tapi umat beragama lain juga merasakan dampak positif dari perayaan Natal.

“Tidak dipungkiri kalau Manado ini kota toleransi hari raya Natal semua merayakannya dengan senang dan sukacita,” ucapnya.

Hajah Fatimah, salah satu pedagang ornamen Natal di kompleks Pasar 45 mengatakan, dirinya hampir setiap tahun menyiapkan anggaran khusus untuk membeli keperluan Natal dan dijual di tokonya bagi umat Kristen yang akan merayakan.

Wanita Muslim ini menyebut, di kompleks Pasar 45 ini sebagian besar yang menjual ornamen Natal adalah warga Muslim.

“Ini menjadi bagian dukungan kami warga Muslim untuk saudara kami umat Kristen dalam menyambut serta merayakan Natal, dengan cara membantu menyiapkan ornamen Natal,” tutur Fatimah.

Sementara Wakil Wali Kota Manado dr Richard Sualang memuji kerukunan antar umat beragama yang terjalin selama ini.

“Ini bukti Manado rukun dan damai,” kata Sualang.

Ia berpesan agar merayakan dengan sukacita dan damai.

“Silahkan menghias bagian rumah dengan pernak pernik Natal sesuai dengan kebutuhan masing-masing, jika bisa ornamen Natal di pasang depan rumah sehingga keindahan Natal bisa dinikmati semua warga,” pungkasnya.(*/ryan)