Lewat Musik Tanamkan Nilai-Nilai Pancasila

Penyerahan cindera mata dari pimpinan Unsrat yang wakili Deputy WR 3 Dr Ir Diane Pioh Msi kepada Hutron Siregar S.Sos, Msi dari BPIP Pusat

BPIP Pusat Gelar Bedah Musik Kampus Kebangsaan di Unsrat

MANADO, (manadotoday.co.id) – Nilai-nilai Pancasila ditanamkan ke masyarakat bukan lagi sebatas indoktrinisasi yang formal semisal lewat jalur pendidikan. Namun, termasuk dengan metode lewat musik diyakini juga akan lebih tepat semisal melalui kaum milenial.

Demikian dikatakan oleh Plt Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Pusat Hotrun Siregar S.Sos, MSi saat menjadi narasumber di sela-sela Bedah Musik Kampus (BMK) yang digeber di auditorium Fakultas Kedokteran Unsrat Manado, Selasa (6/12/2022).

Sebelumnya Drs Ronny Gosal Msi, tenaga ahli wakil rektor (WR) 3 yang juga mantan WR 3 Unsrat mewakili Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat MsC, DEA dan Wakil Rektor 3 Prof Dr Ir Oktavian B.A Sompie M.Eng dalam sambutanya mengapresiasi pelaksanaan bedah musik kampus tersebut.

Pihak Unsrat mengharapkan kegiatan dimaksud bisa memberi makna bagi kehidupan mahasiswa di kampus Unsrat yang dikenal dengan slogan ‘Sitou Timou Tumou Tou’’ atau manusia hidup memanusiakan orang lain. Ada semangat kebangsaan tercipta lewat lagu-lagu.

Rektor dan WR 3 melalui Gosal tak lupa menyebut hilangnya P4 di perguruan tinggi sebagai salah satu mata kuliah wajib tidak ada lagi maka kampus ditantang bagaimana agar nilai kebangsaan Pancasila tidak luntur.

Sementara Hotrun dalam diskusi membeberkan, Presiden Djokowi pada 2017 saat menggagas hadirnya BPIP sebagai jawaban sepeninggal pembubaran BP7 berpesan agar BPIP bisa menampilkan inovasi baru soal bagaimana untuk terus menggelorakan nilai-nilai pancasila agar tidak hilang.

‘’Makanya lahirlah metode baru sepert semacam ini bedah musik kebangsaan. Ada pesan positif dan moral kepada kaum milenial seperti saat ini didepan mahasiswa Unsrat Manado,’’ kata Hotrun.

Agenda tersebut sedianya dilaksanakan Senin (5/12/2022) namun tertunda sehari ke Selasa (6/12/2022).

Diskusi tersebut dipandu Drs Max Rembang Msi, tenaga ahli bidang humas Unsrat selaku moderator.

Suasana Bedah Musik Kebangsaan di Unsrat

Dr Ir James Paulus Msi, yang selain akademisi sebagai wakil dekan 3 Fakultas Perikanan Unsrat juga adalah seniman menilai gelaran ini memiliki nilai tersendiri. Sebab menghadirkan musik yang jelas lebih mengena sebagai pesan nilai kebangsaan bagi mahasiswa dan kaum milenial lainnya.

Sementara Conrad GV dari Nyanyian Rumah Indonesia juga mengakui bahwa mereka tertantang untuk memberikan sesuatu yang lain dalam gelaran bedah musik kebangsaan seperti itu sebab harus membuat aransemen lagu-lagu bertemakan kebangsaan dan nilai Pancasila untuk dinyanyikan. Bukan hanya sebatas menyanyi biasa namun ada hal positif dibalik itu.

Ketua MPM Unsrat Yosua Sinaulan mengatakan bahwa hal seperti ini diharapkan terus bisa dilakukan demi melestarikan kehidupan bernegara dan berbangsa berdasarkan Pancasila dan UU 45.

Sejumlah penyanyi dari Nyanyian Rumah Indonesia seperti Indra Sabil, juga Conrad, Irang Arkad dan Nova membawakan lagu-lagu bernafaskan perjuangan dan keindonesiaan dengan aransemen terkini dan disesuaikan dengan perkembangan jaman. Sehingga lagu-lagu yang dibawakan sangatlah mengena.

Pada kesempatan itu juga BPIP memberikan sertifikat kegiatan dimaksud dan sebaliknya Unsrat memberikan cindera mata yang diserahkan Deputy Wakil Rektor 3 Dr Ir Diane Pioh Msi kepada Hutron Siregar. (ram)