Tahu Sulitnya Terjangkit Covid-19, Dimas Beranikan Diri Donor Plasma Konvalesen

Tahu Sulitnya Terjangkit Covid-19, Dimas Beranikan Diri Donor Plasma Konvalesen

HARI itu cuaca cukup terik. Rasa gugup bercampur penasaran dirasakan Dimas Koesnan saat masuk di sebuah ruangan di RSUP Prof Kandou di mana alat seukuran lemari es kecil telah menunggu Dimas bersama beberapa rekannya.

Dimas adalah seorang wartawan media online di Manado. Dia bersama beberapa rekan seprofesi memberanikan diri untuk mendonorkan plasma konvalesen kepada mereka tengah berjuang melawan Covid-19.

“Ini adalah pengalaman pertama saya. Kalau donor darah sih sudah beberapa kali, tapi donor plasma konvalesen baru pertama ini. Tangan lumayan kram karena ternyata waktunya lebih lama dari donor darah biasa,”kata Dimas.

Dimas Koesnan yang terpapar Covid-19 pada Juli 2021 lalu tau betul bagaimana rasanya terjangkit virus tersebut.

Meski tidak sampai parah, namun banyaknya korban jiwa akibat virus tersebut membuatnya sempat takut setengah mati.

“Saya masuk dalam kategori orang yang beruntung, cuman demam tinggi, sakit kepala, persendian dan tentu sulit makan karena hilang indera penciuman dan perasa. Puji Tuhan tidak sampai harus pakai alat pernafasan,”tuturnya.

“Saya tidak mau orang lain merasakan bagaimana sulitnya harus isolasi mandiri, tinggal terpisah dengan keluarga dan merasakan gejala-gejala yang saya rasa. Karena itu saya memberanikan diri untuk donor plasma,”kata dia.

“Bahkan saya siap untuk donor lagi jika ada memerlukan,”imbuh Dimas.

Terapi plasma konvalesen dinilai ampuh untuk mempercepat kesembuhan pasien Covid-19.

Dikutip dari laman pmi.or.id, plasma konvalesen merupakan plasma darah dari penyintas atau mantan pasien Covid-19 yang mengandung antibodi.

Dari hasil penelitian, antibodi yang diperoleh dari vaksinasi tidak akan selengkap antibodi dari seorang penyintas Covid-19.

Menurut Dr. Monica, Sp.An., KIC., M.SI., MM., MARS., terapi plasma konvalesen (TPK) ada yang memberikan hasil mendukung dan sebaliknya. Tetapi sebenarnya, keberhasilan TPK tergantung dari beberapa faktor utama yaitu dosis, kadar antibodi dan waktu pemberian.

“Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Dr. Monica.(ryan)