Smansa Peduli Lingkungan Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Aksi Bersih-bersih

Ketua Panitia Smansa Peduli Lingkungan Brigjen Pol. Drs. Victor J. Lasut, M.M (kiri) dan (kanan) Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh Smansa Peduli Lingkungan di sejumlah lokasi di Manado (foto: Ist)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Salah satu dampak ditinggalkan banjir bandang yang menerjang Manado pada tahun 2014 silam adalah meningkat drastisnya volume sampah.

Peningkatan ini mengakibatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo tidak lagi dapat menampung sampah yang dikelola dengan metode open dumping. Bahkan hingga tahun ketujuh pasca banjir, persoalan ini mengakibatkan munculnya persoalan turunan lainnya, kurang lancarnya layanan persampahan di tahapan pembuangan akhir.

Persoalan ini mendorong alumni SMA Negeri 1 Manado, sehingga Ketua Alumando Olly Dondokambey, S.E, menunjuk Brigjen Pol. Drs. Victor J. Lasut, M.M memimpin Panitia Smansa Peduli Lingkungan.

Selang dua hari berturut-turut, 19-20 Mei 2021, Smansa Peduli Lingkungan melakukan sosialisasi dan aksi di beberapa lokasi. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Kecamatan Mapanget. Diterima oleh Camat Mapanget Robert Dauhan bersama jajaran para lurah dan kepala lingkungan, Sekretaris Panitia Ir. Lentji Rinny Ngangi, M.Si bersama Heru Paku Sujanto, S.H, M.H dan Puspaningrum tampil mensosialisasikan Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dan Peran Penting Ibu Rumah Tangga dalam Pengelolaan Sampah.

Menariknya, Kecamatan Mapanget sudah dua tahun mengelola sampah melalui Bank Sampah dan bekerja sama dengan Pegadaian, di mana untuk ukuran berat tertentu sampah dapat ditukar dengan perhiasan emas.

Spot kedua yang menjadi perhatian adalah lokasi Daseng Panglima Asosiasi Nelayan Tradisional (ANTRA) di Jalan Piere Tendean. Setelah melakukan pengamatan dan diskusi terpimpin, Heru Paku Sujanto, S.H, M.H, salah satu panitia, menggagas pembentukan Bank Sampah Daseng.

”Keberadaan Bank Sampah di Daseng Panglima ANTRA, akan sangat membantu pihak Pemerintah Kota Manado. Data riil yang kami temui, jika lautan berombak, produksi sampah yang didominasi sampah plastik dapat mencapai 30 karung. Nah, dengan kondisi seperti ini, tidak mungkin pengelola Daseng dan warga yang akan menyediakan. Warga juga ikut melaporkan, dulunya pihak pengelola kebersihan rajin menjemput sampah, tapi mungkin akhir-akhir ini jadi kendala, sehingga mendorong kami untuk berbuat sesuatu,”kata Sujanto.

“Pak Brigjen Lasut sendiri mendukung kegiatan kami sehingga tadi malam Rabu (19/05), kami sudah melakukan pertemuan bersama panitia dan pagi tadi Kamis (20/05), kami sudah melakukan aksi konkrit dengan melakukan aksi pungut sampah dan pengecatan lokasi,” sambung alumni SMANSA yang berdomisili di Bandung.

Di hari kedua, Panitia melakukan sosialisasi di tiga lokasi sekaligus, yaitu di Manembo-nembo Kota Bitung, Kelurahan Karombasan Selatan Kecamatan Wanea, dan Desa Pineleng Kabupaten Minahasa.

Menariknya saat sosialasi di Kelurahan Karombasan Selatan, Ketua Panitia Brigjen Lasut dalam kapasitasnya sebagai Kepala BNN Provinsi Sulut bersama BNN Kota Manado ikut menggandeng tema pengelolaan kebersihan dan lingkungan menjadi bagian integral dari Sosialisasi Bahaya Narkoba.

”Tugas saya memberantas dan mengurangi peredaran Narkoba di Sulut akan sangat terbantu jika Generasi Muda terlibat aktif dalam aksi-aksi konkret pengelolaan lingkungan hidup dan kebersihan. Kalu dorang ada kesibukan positif di luar rumah, apalagi yang berdampak baik bagi banyak orang, pasti perhatian untuk menjadi pemakai,” ujar alumni Lemhanas yang memiliki dua penghargaan tertinggi di bidang kepolisian itu.(*)