Pilkada 2020: Manado Not For Sale

Pdt. Melki Tamaka, M.Th

MANADO, (manadotoday.co.id) – Mantan Sekretaris Departemen Misi dan Oikumene Sinode GMIM Pdt. Melki Tamaka, M.Th mengaku prihatin dengan fenomena banyak Gereja menghadirkan calon kepala daerah untuk diutus dan didoakan. Menurut dia, fenomena ini harusnya diwaspadai oleh Gereja itu sendiri.

“Hal yang saya kuatirkan adalah ketika kandidat yang didoakan dan diutus kalah bertarung dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang, Gereja justru akan malu dengan tindakannya. Jadi, tidak perlu ada pemberlakuan secara ekslusif terhadap calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah supaya Gereja tidak terpukul dengan perbuatannya sendiri,” ujar Tamaka.

Lanjutnya mengatakan, fenomena ini jangan sampai disalahartikan oleh Gereja. Ia mencontohkan saat pengutusan BPMS GMIM hanya satu Pendeta yang menumpangkan tangan. Itu menunjukan bahwa pengutusan adalah hal untuk memberkati dan menerima berkat Tuhan.

“Hanya saja, proses penumpangan tangan ini tidak akan menjadi kudus apabila calon kepala daerah yang menerima penumpangan tangan berlaku tidak jujur dihadapan Tuhan, suka korupsi atau kerap melakukan money politic, maka proses penumpangan tangan justru menjadi tidak berarti,” kata dia.

Selain itu, jebolan Fakultas Theologia UKI Tomohon ini mengatakan, kekudusan Gereja sebaiknya tidak ditukar dengan selembar uang yang hanya merusak tatanan kehidupan Gereja itu sendiri.

“Kalau saya boleh pinjam istilah, Manado Not For Sale,” tukasnya.(*)