AMURANG, (manadotoday.co.id) – Anjloknya harga Kopra yang merupakan komoditas andalan mayoritas Petani di Sulawesi Utara (Sulut) lebih khusus di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), ternyata menjadi perhatian khusus Anggota Badan Perwakilan Daerah (BPD) Stevanus BAN Liow.
Untuk mengkatrol harga Kopra yang ditentukan oleh pasar Dunia ini, mantan Ketua PKB GMIM ini menyarankan Petani melakukan inovasi dengan mempersiapkan produk turunan Kopra.
“Saat ini sudah saatnya Petani Kopra merubah mindset yakni tidak mengandalkan produk Kopra konvensional, namun bagaimana mencari produk alternative seperti Kopra Putih yang harganya lebih menjanjikan,” kata Liow disela-sela menghadiri peringatan HUT ke 40 SMP Negeri 2 Amurang, yang dirangkaikan dengan Acara Reuni Alumni lulusan SMP N 2 Amurang, Senin (3/09/2018) .
Meski diakui senator asal daerah pemilihan Sulawesi Utara ini, untuk mengolah produk Alternative Kopra Putih, Petani membutuhkan infrastruktur penunjang.
“Memang kendalanya yakni sarana pengolahan. Namun itu bisa diupayakan lewat Kelompok Tani dengan mengusulkan kepada pemerintah untuk menyiapkan fasilitas penunjang. Dengan demikian ketika harga anjlok Petani tidak akan kawatir, karena sudah bisa menghasilkan produk alternative turunan Kopra,” tukasnya, seraya mengingatkan pihak pabrikan pembeli Kopra di Minsel akan tetap mengutamakan hasil produksi Petani Kopra Minsel.
“Namun juga Petani hendaknya meningkatkan mutu dan kualitas hasil produksi Kopra sehingga tetap menjadi prioritas pihak pabrikan,” pungkasnya. (lou)
