Pembangunan Jembatan di Jalan Keroit-Toyopon Dipertanyakan Warga

Proyek pembangunan jembatan penghubung jalan Keroit dan Toyopon yang dikeluhkan warga
Proyek pembangunan jembatan penghubung jalan Keroit dan Toyopon yang dikeluhkan warga

MOTOLING, (manadotoday.co.id) – Proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Keroit dan Toyopon Kecamatan Motoling Barat, dipertanyakan warga. Pasalnya, proyek yang sementara dikerjakan ini, tidak memiliki papan proyek, sehingga tidak diketahui pelaksana proyek, besaran anggaran dan lamanya pekerjaan jembatan.

Hukum Tua Desa Toyopon Jantje Rindo-rindo, ketika dimintai keterangan soal pembangunan jembatan juga mengaku tidak mengetahui siapa yang mengerjakan proyek tersebut.

“Saya hanya ketemu mandor, kalau kontraktornya saya tidak tahu siapa,” katanya.

Bahkan Rindo-rindo juga mengeluhkan lambatnya pengerjaan pihak kontraktor, karena dalam beberapa pekan hanya sekitar tiga hingga lima orang yang bekerja. Padahal warga berharap jembatan ini cepat selesai.

“Akibat pembangunan jembatan ekonomi masyarakat Desa Toyopon terhambat. Penyebabnya pihak kontraktor tidak membuat jalan alternatif di samping jembatan, sehingga warga terpaksa harus melalui jalan menuju Desa Raanan Baru sepanjang 6 kilometer yang rusak berat. Kendati jika dibuatkan jalan alternatif warga tetap akan melalui jalan ke Desa Keroit yang sudah di Hotmix,” ketus Rindo-rindo.

Bukan itu saja Rindo-rindo juga menyesalkan para pengerja yang telah mengambil batu milik warga di sekitar pembangunan jembatan. Padahal batu-batu tersebut sudah susah payah dikumpulkan warga.

“Ini kan namanya pencurian. Dan saya sudah menyuruh warga untuk meminta kontraktor membayar batu-batu yang sudah dikumpulkan itu, karena batu-batu tersebut adalah milik warga,” pungkasnya. (lou)