Maya Rumantir Sesalkan Ketidakpedulian Pemerintah terhadap RS Bethesda

Maya Rumantir, DPD-RI, RS Bethesda, Tomohon
Maya Rumantir, Senator utusan Sulawesi Utara

TOMOHON, (manadotoday.co.id)—Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) yang turut membidangi kesehatan utusan Maya Rumantir menyesalkan ketidakpedulian Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Tomohon terhadap masalah yang dihadapi RS Bethesda.

Saat mengunjungi rumah sakit kebanggan warga Kota Tomohon Kamis (10/3/2022), Senator Maya, Senatir utusan Sulawesi Utara ini mendapati kondisi rumah sakit yang memprihatinkan terutama soal makanan para pasien yang tidak seperti biasanya.

‘’Ini harus diseriusi. Kasihan para pasien yang makanannya seperti itu. Ini butuh penanganan serius. Walaupun milik swasta, tapi pemerintah harus turun tangan karena berkaitan dengan kemanusiaan,’’ katanya.

Selain kondisi pasien, Maya juga menyatakan keprihatinannya terhadap karyawan yang gajinya belum dibayar oleh pihak Yayasan Medika yang mengambil alih pengelolaan rumah sakit tersebut. ‘’Karyawan sudah kerja. Masa hak mereka bepum juga diberikan. Ini sudah sangat terlambat,’’ ketus Maya.

Saat menanyakan apakah pihak rumah sakit sudah menyurat kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota

Tomohon tentang masalah yang mendera RS Bethesda, para karyawan mengaku sudah menyurat sejak dua bulan lalu, yakni saat masalah muncul.

‘’Nah, sudah dua bulan tidak ada respons. Sebagai penerus aspirasi rakyat, saya akan berjuang hingga ke pusat jika pemerintah daerah memang tak peduli,’’ tegas Senator yang memiliki suara merdu ini.

Akibat pemblokiran rekening oleh pihak yayasan, para karyawan berinisiatif mencari bantuan dengan membuka Posko kepedulian RS Bethesda. Ini mendapat apresiasi dari Maya.

‘’Salut kepada karyawan RS Bethesda yang tetap berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik. Harusnya karena rumah sakit ini milik gereja, gereja harus memberi terang. Tapi, yang terjadi sebaliknya,’’ kuncinya.

Diketahui, setelah mengambil alih pengelolaan Rumah Sakit Bethesda Tomohon, Yayasan Medika memblokir rekening rumah sakit. Padahal, dalam rekening tersebut terdapat dana untuk operasional termasuk makanan para pasien. (ark)