RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperindagkop UMKM) akan mengusulkan ke Kementrian agar pelaku UMKM khususnya pembuat minyak kelapa murni di Minahasa Tenggara mendapat bantuan pengembangan usaha.
Hal ini dikatakan Kepala Disperindagkop UMKM Franky Wowor S.Sos saat meninjau langsung proses pembuatan minyak kelapa murni hingga pengepakan dan pemasaran di Desa Tolombukan Satu Kecamatan Pasan, pada Selasa (5/4/2022)
“Para pelaku UMKM di Mitra akan diusulkan ke Kementrian agar mendapatkan bantuan, karena UMKM memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat dan menjadi cikal bakal tumbuhnya usaha yang besar,”kata Wowor.
Dikatakan Wowor, ini satu upaya pemerintah dalam menjawab kerinduan masyarakat atas kelengkaaan minyak goreng.
“Dengan adanya pelaku UMKM membuat minyak kelapa murni maka dapat membantu pemerintah mengatasi kelangkaan minyak goreng di Minahasa Tenggara,”pungkasnya.
Sementara Arnold Uguy Ketua Kelompok Usaha Nafiri Tolombukan Satu mengatakan, proses pembuatan minyak kelapa murni sebenarnya tidak terlalu rumit. Buah kelapa biasa dikupas dan dimasujkan ke dalam alat pencukur. Selanjutnya, hasil cukuran diperas dan langsung dimasukkan ke kwali pembuangan minyak.
“Sebanyak 100 buah kelapa bisa menghasilkan 25 botol minyak kelapa, per satu botol dijual dengan harga 25 ribu per botol,” ucap Uguy.
Dijelaskan lebih lanjut, untuk pemasarannya baru di pasarkan di Kota Manado dan seputaran Kecamatan Pasan.
“Kalau untuk ampas minyak kelapa sendiri ada beberapa macam, ada yang manis dan asam. Kedua-keduanya juga telah kami pasarkan,” tuturnya.
Ia berharap, ke depan akan mendapatkan bantuan berupa alat steril untuk minyak kelapa biasa, agar minyak kelapa biasa bisa masuk ke retail yang ada di Kabupaten Mitra.
“Kami bersyukur Pemerintah Kabupaten Mitra lewat Disperindagkop UMKM akan memfasilitasi semuanya, baik itu merek bersertifikat, sampai kepada alat steril minyak kelapa biasa,” tutup Uguy.(ten)
