Alasan AARS Hentikan Program Dana Duka

Alasan AARS Hentikan Program Dana Duka (foto: Ist)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Dana Duka sempat menjadi salah satu program andalan Pemkot Manado yang langsung menyentuh ke masyarakat. Bahkan, beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Utara ikut menerapkan program tersebut.

Namun, di masa pemerintahan Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang, program Dana Duka dihentikan dikarenakan beberapa alasan.

“Dana Duka itu memang tidak ada di program kami, waktu kampanye juga tidak ada. Kita ada program untuk memberikan TPU (Tempat Pemakaman Umum) secara gratis dan itu sementara kita atur lahannya di Kelurahan Kima Atas. Mudah-mudahan tahun ini berjalan,”jelas Wali Kota Andrei saat Kegiatan Jumpa Pers Awal Tahun 2022 di Balai Kota, Rabu (5/1/2022).

Lanjutnya mengatakan, selain tidak masuk dalam program, alasan Pemkot Manado saat ini tidak meneruskan Dana Duka yakni karena program tersebut dinilai wali kota tidak tepat sasaran.

“Penduduk Kota Manado 7 persen miskin, sekira 14 persen tidak bekerja, berarti minimal 86 persen masuk kategori mampu. Kalau kita beri Dana Duka dari APBD berarti 86 persen tidak tepat sasaran. Ini alasan-alasannya,”lanjutnya mengatakan.

Selain itu kata dia, Pemkot Manado saat ini mengasuransikan 16.000 pekerja rentan yang tidak tercover BPJS Ketenagakerjaan.

“Asuransi ini kita (Pemkot) yang bayar. Dan sudah ada beberapa yang klaim kematian mendapat Rp42 juta,”tandas Wali Kota Andrei.(ryan)