1.016 Siswa SMA di Bitung Ikuti UNBK

tmp-cam-14039706BITUNG, (manadotoday.co.id) – Sebanyak 1.016 pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bitung, tercatat sebagai peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), yang dilaksanakan sejak Senin (10/4/2017) hingga Kamis (13/4/2017) mendatang.

“1016 pelajar ini berasal dari SMA Negeri dan Swasta yang tersebar di Kota Bitung,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung Julius Ondang SPd MSi, ketika mendampingi Walikota Bitung Maximiliaan J Lomban SE MSi memantau secara lansung serta membuka UNBK, didampingi Sekretaris Kota Bitung Drs Audy Pangemanan MSi di SMA 2 Negeri Bitung, Senin (10/4/2017).

Sementara itu, Walikota Bitung Max Lomban menyampaikan banyak terima kasih atas kerja keras guru-guru, yang telah bersinergi menyiapkan hingga pelaksanaan UNBK tahun ajaran 2016/2017 di Kota Bitung, dapat dilaksnakan dengan baik.

“Saya mengapresiasikan kepada guru-guru yang telah mendukung pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer di kota Bitung,” ucap Lomban.

Ia juga menambahkan, untuk setiap siswa dan siswa pastinya dengan tenang dapat menjawab soal-soal yang sudah diberikan.

“Dan sistem ini membuat siswa dan siswi lebih tenang dalam mengikuti ujian,” papar Lomban.

Terpisah, Wakil Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri memantau langsung pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 1 Bitung, dan melakukan vidio konferens dengan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE yang sedang memantau langsung UNBK di SMA Kristen Eben Heazer Manado.

Dalam kesempatan itu, Mantiri menekan tombol token serentak yang menandakan dimulainya UNBK. Gubernur Sulut juga memastikan kesiapan para siswa demi berjalannya UNBK dan dapat selesai dengan baik dan sesuai dengan harapan.

Dondokambey juga berharap agar ujian bersama dengan menggunakan atau berbasis komputer bisa berlangsung secara terus menerus, agar nantinya sekolah yang lain yang belum melaksanakan ujian berbasis komputer tahun depan terus bertambah.

Lanjutnya, Pemprov Sulut juga sangat mensuport penuh kegiatan ini jika masih ada SMA negeri dan swasta yang belum lengkap standarisasi untuk mengadakan ujian berbasis komputer di Sulut.(kys)