Raker dengan Menteri Pertanian, SBANL Suarakan Kepentingan Petani Sulut

Stefanus BAN Liow, Syahrul Yasin Limpo, DPD-RI, Sulut
Senator Ir Stefanus BAN Liow MAP saat menyampaikan aspirasi masyarakat Sulut pada Raker dengan Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH

JAKARTA, (manadotoday.co.id)—Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Daerah Pemilihan Sulawesi Utara (Sulut), Ir Stefanus BAN Liow MAP terus menjadi jembatan dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Sulut. Antaranya di bidang pertanian.

Pada Rapat Kerja (Reker) Komite II DPD-RI dengan Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH Senin (31/1/2022),  Ir Stefanus BAN Liow MAP  meminta agar menaruh perhatian dan kepedulian untuk kemajuan pertanian di Sulawesi Utara.

Berbagai aspirasi dan kepentingan daerah dan petani disampaikan Stefa—sapaan akrab Senator SBANL dalam Raker yang berlangsung di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Menurut Stefa, kendati tahun 2021 produksi jagung mencapai 23,04 juta ton atau naik 0,52 persen dari tahun sebelumnya tetapi saat ini Sulut mengalami kelangkaan benih jagung.

‘’Kami minta agar Kementerian Pertanian RI merealisasikan permintaan ketersediaan benih jagung, padi dan kebutuhan pupuk,’’ kata Stefa.

Bukan hanya bibit jagung, padi dan pupuk, Stefa meminta juga pengadaan vaksin rabies untuk anjing, vaksin hog chorela untuk ternak babi, program padat karya jalan usaha tani, pengadaan sumur tanah dalam embung dan sarpras irigasi persawahan, sarpras untuk mendukung ekspor bunga krisan, alat mesin pertanian termasuk traktor, cultivator jagung.

Syahrul Ysin Limpo, Stefanus BAN Liow, Kementerian Pertanian, DPD-RI
Senator Ir Stefanus BAN Liow MAP dengan Menteri Pertanian Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH

Penataan kelembagaan, SDM dan kesejahteraan penyuluh, pengoptimalan pelatihan dan pendampingan, pengajuan dan pengelolaan dana KUR petani  juga tak lupa disuarakan Senator Stefa.

Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH memberikan apresiasi berbagai gagasan dari para senator seraya mengajak untuk bersama-sama memajukan pembangunan pertanian.

Yasin Limpo yang pernah menjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) mengatakan, banyak tantangan dalam pembangunan pertanian selama satu tahun terakhir, khususnya akibat dampak Pandemi Covid-19 yang menimbulkan kekhawatiran terhadap jaminan produksi, masalah distribusi dan akses pangan masyarakat.

Hal itu memerlukan perhatian dan upaya khusus dalam menyediakan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia. Namun, setelah melalui usaha keras semua jajaran pertanian di tingkat pusat maupun daerah, sinergi kementerian dan stakholder lain, pada akhirnya semua dapat dilalui dengan segala baik.

‘’Kerja keras sektor pertanian memberikan konstribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,’’ kata menteri.

Di tahun 2022 lanjutnya, program dan kegiatan strategis Kementerian Pertanian RI adalah tetap fokus pada menyediakan pangan utama bagi penduduk Indonesia serta diikuti upaya meningkatkan daya saing produk pertanian agar dapat mengisi pasar ekspor. (ark)