Olly Ajak Masyarakat Sulut Jaga dan Lestarikan Terumbu Karang serta Penyu

Foto 1
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, didampingi Wali Kota Bitung Max Lomban, Wakil Wali Kota Maurits Mantiri dan Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir Eddy Setiawan, usai melakukan penyelaman menanam bibit terumbu karang di perairan Kota Bitung.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, mengimbau masyarakat di daerah ini, untuk menjaga ekosistem di laut, diantaranya terumbu karang dan penyu.

“Kita harus peduli menjaga biota laut termasuk terumbu karang dan penyu,” ujar Olly, ketika melepaskan puluhan ekor tukik (anak penyu) ke laut di perairan Kota Bitung, didampingi Wali Kota Bitung Max Lomban, Wakil Wali Kota Maurits Mantiri dan Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir Eddy Setiawan, di Pangkalan Satkamla TNI AL Bitung, Senin (9/10/2017).

Olly mengharapkan, kegiatan tersebut bisa diikuti oleh para nelayan atau masyarakat yang kebetulan menangkap penyu bisa segera melepaskannya. Dan untuk pelestarian terumbu karang, masyarakat khususnya penyelam untuk ikut menanam bibit terumbu karang.

Menurut orang nomor satu di Sulut itu, terumbu karang memiliki manfaat yang besar. Dimana bukan saja sekedar menjadi tempat hidup dan berkembang bagi biota laut belaka, akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang tidak bisa kita remehkan bagi lingkungan secara keseluruhan (baik di laut, pesisir maupun darat), serta bagi kehidupan manusia.

“Dengan melihat begitu besarnya manfaat terumbu karang bagi lingkungan dan manusia untuk itu saya mengajak mari kita jaga dan lestarikan bersama,” katanya.

Foto 2
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, didampingi Wali Kota Bitung Max Lomban, Wakil Wali Kota Maurits Mantiri dan Wadan Lantamal VIII Kolonel Marinir Eddy Setiawan, dan pejabat lainnya, ketika melepas tukik (anak penyu) di perairan Kota Bitung.

Sebelumnya, Walikota Bitung Max Lomban menerangkan kegiatan transplantasi terumbu karang dan pelepasan tukik di perairan Bitung telah berulangkali dilakukan.

“Setiap tahun kami selalu melakukan tranplantasi terumbu karang di kawasan konservasi laut seluas 10 ribu hektar. Termasuk dengan melepas tukik dan ikan kerapu,” ujarnya.

Diketahui terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel.

Adapun Kawasan Konservasi Perairan (KKP) merupakan salah satu perangkat pengelolaan sumber daya kelautan berkelanjutan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. Kementerian berkomitmen untuk mengembangkan KKP dengan mengelola dengan efektif untuk memastikan bahwa sumber daya laut yang terkandung dan sumber daya sosial yang terkait didalamnya dapat terkelola dengan baik.

Kegiatan itu turut dihadiri perwakilan Forkopimda, Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Sulut Ronald Sorongan dan masyarakat Bitung. (ton)