Menko PMK dan Gubernur Sulut Tinjau Lokasi Bencana di Kota Bitung

Menko PMK ,Gubernur Sulut , Puan Maharani , banjir bitung, bencana bitung
Menko PMK Puan Maharani dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey, ketika meninjau lokasi bencana di Kota Bitung, dan memberikan bantuan warga yang menjadi korban bencana alam

SULUT, (manadotoday.co.id) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, meninjau lokasi bencana alam banjir bandang dan tanah longsor di Kota Manado, Senin (13/2/2017).

Diketahui, kejadian bencana alam di Kota “Cakalang” itu, terjadi Minggu kemarin setelah hujan melanda Bitung sejak Sabtu pekan lalu.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, bencana banjir bandang menghantam tujuh (7) kelurahan di Kecamatan Aertembaga, dua (2) kelurahan di Kecamatan Maesa, dua (2) kelurahan di Kecamatan Lembeh Utara, dan empat (4) kelurahan di Kecamatan Lembeh Selatan.

Banjir bandang menghancurkan 1132 rumah dan longsor sebanyak 30 rumah, sementara 4622 jiwa kini mengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini hanya dua korban luka berat dan kini tengah ditangani di rumah sakit terdekat.

Pada peninjauan lokasi bencana tersebut, Menko PMK Puan Maharani dan Gubernur Dondokambey, menyerahkan bantuan antara lain kasur (500), selimut (1000 L), alkon (10 unit), genset (10 unit), tong air (10), karung (1000 L), tikar (100), cangkul (15), sekop pasir (15), beras dan ikan kaleng (1 ton), dan dana segar untuk BPBD (Rp.200 juta).

“Saya hadir disini mewakili pemerintah untuk memberikan bantuan Mungkin jumlahnya belum seperti yang diharapkan tetapi inilah bentuk simpati kami kepada masyarakat yang sedang terkena musibah. Jangan kembali ke rumah dulu karena situasi masih belum aman. Bantuan alat berat akan segera dikerahkan, kebutuhan makan juga akan dipastikan tercukupi,” tandas Menko PMK Puan Maharani.

“Sekolah memang diliburkan tetapi proses belajar mengajar harus terus berlangsung, berhenti sementara saja. Yang penting keamanan diri dan keluarga dulu demi untuk menghindari kalau sewaktu-waktu ada banjir susulan,” pungkasnya.

Sementara Walikota Bitung Max Lomban, dalam laporannya menyampaikan, korban hilang sebenarnya bukan karena korban banjir bandang tetapi karena melaut dan belum juga pulang hingga kini. Tim SAR juga tengah melakukan pencarian.

“Korban banjir bandang hanya dua yang luka berat dan sedang kami tangani,” ujar Lomban. (ton)