Gubernur Olly Ikut Ratas Online Bersama Presiden Jokowi Bahas Penanganan Covid-19

ratas covid19
Ratas Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama 33 Gubernur se-Indonesia, melalui video teleconference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengikuti rapat terbatas (ratas) bersama 33 Gubernur se-Indonesia, yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo melalui video teleconference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Ratas online yang turut diikuti Menteri terkait, mendengarkan secara langsung pengarahan Presiden Jokowi terkait penanganan penyebaran Covid-19 atau virus corona yang kini telah menjangkiti hampir seluruh wilayah provinsi di Indonesia.

Berikut arahan yang disampaikan Presiden Jokowi yang menjadi fokus semua instansi pusat dan daerah;

Pertama, keselamatan adalah yang utama.

Kedua, siapkan social safety net-nya, bantuan sosialnya.

Ketiga, dampak ekonomi dihitung betul sehingga kesiapan dalam menyediakan stok pangan betul-betul ada.

Sementara terkait kebijakan lockdown, Presiden Jokowi menyampaikan setiap negara memiliki karakter, budaya, dan kedisiplinan, yang berbeda-beda, sehingga Pemerintah tidak memilih langkah itu dan itu sudah dipelajari.

“Saya memiliki analisa-analisa seperti ini dari semua negara, ada semuanya. Kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, kemudian hasilnya seperti apa, semuanya dari Kementerian luar Negeri lewat Dubes-Dubes yang ada terus kita pantau setiap hari,” ujar Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, di Indonesia yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman dan kalau itu bisa dilakukan, maka akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini.

Presiden Jokowi meyakini hal itu membutuhkan sebuah kedisplinan dan ketegasan yang kuat sehingga jangan sampai yang sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan maupun ada yang sudah diisolasi masih beli handphone dan belanja di pasar.

“Saya kira kedisiplinan untuk mengisolasi itu yang paling penting, partial isolated; mengisolasi sebuah RW, mengisolasi sebuah kelurahan penting, tetapi betul-betul dengan sebuah kedisiplinan yang kuat,” imbuhnya.

Kalau hal ini bisa dilakukan, Presiden Jokowi meyakini bahwa skenario yang telah dipilih akan memberikan hasil yang baik. Ia juga menambahkan akan mengumumkan mengenai mitigasi dari dampak ekonomi terhadap masyarakat yang perlu disampaikan juga kepada para Gubernur.

“Saya perintahkan ini kepada semua Menteri, Gubernur, Bupati dan Wali kota agar memangkas rencana belanja yang tidak prioritas di APBN maupun di APBD,” katanya.

Jokowi menyatakan, anggaran-anggaran perjalanan dinas, pertemuan-pertemuan, belanja-belanja lain yang tidak dirasakan langsung oleh masyarakat segera harus dipangkas karena kondisi fiskal sekarang ini bukan kondisi yang enteng.

Kemudian, Presiden melakukan refocussing kegiatan dan melakukan realokasi anggaran untuk mempercepat penanganan Covid-19, baik terkait isu-isu kesehatan maupun bantuan sosial untuk mengatasi isu-isu ekonomi.

“Landasan hukumnya sudah jelas, minggu yang lalu hari Jumat, tanggal 20 Maret 2020, telah saya tanda tangani Inpres Nomor 4 Tahun 2020 untuk refocussing dan realokasi anggaran,” tambah Presiden.

Usai mengikuti ratas online, Gubernur Olly didampingi Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan Sekdaprov Edwin Silangen, mendukung penuh setiap kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pandemik covid-19 di Indonesia.

Olly mengajak masyarakat Sulut untuk selalu mengikuti arahan pemerintah menjaga jarak fisik dalam mencegah penyebaran covid-19.

“Hindari kegiatan yang mempertemukan banyak orang. Itu sudah dilarang. Warga harus terapkan physical distancing, memperhatikan kebersihan tubuh dan kesehatan. Ini kiranya dapat menjadi perhatian bersama,” kuncinya. (ton)