SONDER, (manadotoday.co.id) – BPMJ GMIM Syaloom Kolongan Atas Sonder berupaya melakukan akselerasi dengan mentargetkan tahun 2023 bisa menyelesaikan renovasi gereja berskala kecil dan konsistori bangunan rumah ibadah.
Konsistori yang dianggap tak lagi memadai untuk tempat para pelayan khusus dan ketersediaan ruangan saat ibadah menjadi pertimbangan utama sehingga kepanitiaan dibentuk guna menjawab kebutuhan dalam tugas dan pelayanan di jemaat setempat. Hal itu tampak saat kepanitiaan renovasi dilantik pada Minggu (19/2/2023), di gereja setempat oleh ketua BPMW Sonder Pdt Indri Aruperes-Mandang Mth pada ibadah pagi.
‘’Untuk menunjang marilah kita sama-sama bergandengan tangan baik BPMJ dan jemaat agar bisa terlaksana paling tidak hingga Desember 2023,’’ kata Ketua Panitia Wendy Pongoh saat memberikan sambutan usai pelantikan.
BPMJ lewat sidang bulanan beberapa waktu lalu telah memikirkan hal tersebut sebagai hal yang mendesak dan perlu untuk segera dilaksanakan. Pada keputusan sidang tersebut juga ditetapkan kepanitiaan melibatkan seluruh pelayan khusus yang berjumlah 47 selain pendeta ketua jemaat dan pendeta pelayanan Sensi Palar-Piri, Pdt Merke Liuw Warongan Sth dan guru agama Meydi Tendean
‘’Kenapa kali ini seluruh pelsus menjadi panitia yakni memangkas birokrasi dan mempermudah koordinasi ’’ kata Hukum Tua Desa Kolongan Atas 1 Kecamatan Sonder tersebut.
Sudah sekian kalinya renovasi di gereja tersebut dillakukan meski hanya penambahan dibagian luar saja seperti rangka baja yang dianggap masih bisa untuk menjadi tempat duduk bagi jemaat setempat saat kegiatan ibadah. Kali ini pun dengan sasaran yang sama namun dibagian sisi kanan gereja yang tergolong tua di Minahasa tersebut.
Renovasi konsistori itu juga tak lepas dari adanya bantuan keluarga Tambuwun-Palit yang memberikan tanah selebar 2 meter dan panjang berkisar 40 meter.
‘’Ada pembayaran namun sebenarnya harga itu hanya sama dengan pembuatan kembali bangunan lama samping belakang rumah keluarga yang dirobohkan,’’ ungkap Wendy.
‘’Renovasi tentu akan berhasil ketika kita semua saling menopang akan rencana ini. Kepanitiaan tentu akan bekerja maksimal juga peran jemaat sangat diharapkan,’’ harap pendeta Indri Aruperes-Mandang Mth.
PIGURA WKI
Masih dari jemaat Syaloom, kepanitiaan Hari Hari Raya Gereja (HHRG) 2023 yang dipilari Wanita Kaum Ibu (WKI) setempat cukup kreatif juga dalam melakukan penggalangan dana guna menunjang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan tahun ini.
Jalan sehat subuh pada 25 Februari mengawali rangkaian kegiatan tahun ini yang kemudian menyambut Paskah, HUT Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen dan kemudian HUT jemaat 24 September dan Desember, Natal dan Tahun Baru 2024.
Tahun sebelumnya, kepanitiaan HHRG juga sukses dilaksanakan yang ditangani Pria Kaum Bapa dan diketuai anggota BPMJ penatua Hengky Najoan yang juga hukum tua Desa Kolongan Atas 2.
Yang menariknya kepanitiaan WKI ini baru-baru melakukan penggalangan dana dengan membuat figura yang dipimpin langsung ketua panitia pendeta Sensi Palar-Piri Sth yang menjadi ketua panitia HHRG 2023 dan ketua WKI Olece Doringin-Liando.
Berbagai uniform yang tak seperti biasa kebanyakan ibu-ibu dan atribut pendukung lainnya, pigura kepanitiaan WKI sangat diapresiasi jemaat setempat.
‘’Heboh dan hebat,’’ kata beberapa jemaat setempat.
‘’Harapan kami berbagai kegiatan ini akan bisa terlaksana dengan lancar dan tentunya dalam penyertaan Tuhan,’’ kata Pnt Ollece.(ram)