AMURANG, (manadotoday.co.id) – Upacara dalam rangka perayaan Hari Lahir Pancasila di lingkungan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) berlangsung, sukses, semarak, aman dan lancar, Kamis (1/6/2017)
Presiden Republik Indonesia dalam sambutan yang dibacakan Bupati Christiany Eugenia Paruntu sebagai Inspektur Upacara, menyampaikan beberapa hal penting dalam kaitan dengan perayaan hari Lahir Pancasila yang dirayakan setia tanggal 1 Juni, diantaranya menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga perdamaian, persatuan dan persaudaraan serta bersikap santun, saling menghormati, bahu membahu dan bergotong royong demi kemajuan bangsa Indonesia.
Selain itu Presiden juga mengatakan tentang komitmen Pemerintah yang tidak perlu diragukan lagi dalam menjaga Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
“Namun kita harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila. Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi dan gerakan yang Anti-Pancasila, yang Anti-UUD 1945, yang Anti-NKRl, dan yang Anti-Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah pasti bertindak tegas paham dan gerakan komunisme yangjelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia,” imbuhnya
“Oleh karena itu, saya mengajak peran aktif para ulama, para ustadz, para pendeta, para pastor, para bhiksu, para pedanda, para pendidik, para budayawan dan pelaku seni, para pelaku media, dan jajaran pemerintahan, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila. Pemahaman dan pengamalan Pancasila harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan dan materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan Pancasila,” .
Diketahui setelah pelaksanaan upacara, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan seribu balon ke udara, pengibaran 1000 bendera oleh peserta upacara dan penandatanganan Ikrar Pemkab Minsel tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Diketahui hadir pada upacara tersebut Wakil Bupati Frangky Donny Wongkar, Unsur Forkompinda, Tokoh Agama, pejabat Pemkab Minsel, Tokoh Masayarakat dan sebagai peserta upacara unsur TNI-POLRI, ASN lingkup Pemkab Minsel, perangkat Desa, serta para pelajar. (lou)
