Hadiri Perayaan Imlek, Sekda Lakat Ajak Pelihara Kerukunan Sebagai Modal Pembangunan

Hadiri Perayaan Imlek, Sekda Lakat Ajak Pelihara Kerukunan Sebagai Modal Pembangunan

MANADO, (manadotoday.co.id) – Sekretaris Daerah Kota Manado DR. Micler Lakat, SH, MH, menghadiri syukuran perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili dirayakan oleh umat Khonghucu di Klenteng Kong Zi Miao, Minggu (11/1/2024).

Pada kesempatan tersebut, Sekda Micler Lakat menyampaikan selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili bagi umat Khonghucu yang merayakan.

“Mewakili Pak Wali Kota Manado, Pak Andŕei Angouw bersama Wakil Wali Kota Richard Sualang menyampaikan selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili bagi umat Khonghucu yang merayakan. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan ini juga menjadi momentum kita untuk membangun tali silaturahmi,,” tuturnya.

Lakat menekankan bahwa kerukunan antar umat beragama di Kota Manado sangat terjaga dan harmonis. Dimana itu menjadi modal sosial bagi pembangunan Kota Manado kedepannya.

“Marilah kita menjaga dan merawat kerukunan dalam mengatasi berbagai tantangan, bersinergi bersama untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Manado yang kita cintai bersama,” ujar Sekda Micler Lakat.

Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Provinsi Sulut Ir. Pon Riano Baggy dalam sambutannya mengatakan, Perayaan Tahun Baru Imlek sejatinya sudah dirayakan penduduk Indonesia beragama khonghucu khususnya warga Thionghoa pada umumnya sudah dilaksanakan sejak lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Setelah Merdeka, Presiden Soekarno menyatakan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur. Namun, di masa orde baru, perayaan Imlek hanya boleh dirayakan oleh keluarga.

“Perayaan Imlek baru boleh dirayakan secara terbuka pada jaman Presiden KH Abdurrahman Wahid. Dengan adanya Kepres 6 Tahun 2000 umat Khonghucu dan Thionghoa kembali memperoleh kebebasan untuk merayakan tahun baru imlek secara terbuka,”jelasnya.

Ia pula menyebutkan, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia mempelopori perayaan hari raya tahun baru imlek nasional untuk pertama kali pada tanggal 17 februari 2000 di balai Sudirman Tebet Surabaya yang dihadiri oleh Presiden Abdurrahman Wahid bersama Wakil Presiden Megawati Soekarno Putri.

“Sejak itulah perayaan tahun baru imlek secara nasional diselenggarakan sejak Presiden KH Abdurrahman Wahid hingga saat ini,” paparnya.

Mewakili Gubernur Sulawesi Utara, Kepala Dinas Kebudayaan Sulut Jani Lukas menyampaikan, selamat tahun baru Imlek 2575 kongzili, semoga tahun ini menjadi harapan baru bagi seluruh umat Khonghucu dan masyarakat Thionghoa di provinsi Sulawesi Utara.

Hadiri Perayaan Imlek, Sekda Lakat Ajak Pelihara Kerukunan Sebagai Modal Pembangunan

“Untuk itu, pemerintah provinsi Sulawesi Utara berharap, kiranya tahun baru imlek akan dirayakan sebagaimana nilai dan maknanya oleh umat Khonghucu dan Thionghoa di provinsi Sulut. Imlek merupakan saat pergantian tahun, sudah sepatutnya kita syukuri, karena seiring dengan bergulirnya waktu, integrasi bangsa indonesia masih tetap eksis dan survive meskipun telah mengalami berbagai cobaan yang silih berganti,” ujarnya.

“Sangat tepat rasanya, jika perayaan tahun baru imlek ini dijadikan sebagai kesempatan untuk melakukan refleksi serta evaluasi diri untuk mejadi pribadi yang malu bila tidak tahu malu sebagaimana tema perayaan imlek 2575 menjadikan orang tidak menanggung malu,” ucapnya.

Perayaan Imlek tahun 2024 ini turut dihadiri oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Robertus Legowo Jatmiko, Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait SH.S.IK, Mewakili Gubernur Sulut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulut Jani Lukas S Pi.,M Si, Perwakilan Danlantamal VIII Kolonel Yakobus, Ketua MUI Provinsi Sulut KH Abdul Ghafur Abdul Wahab, dan hadir juga perwakilan Kakawil Kemenag Sulut Pdt.Anneke M Purukan,Kepala Bidang Pendidikan Kristen.(*)