Potensi Florikultura Kota Tomohon dan Kepedulian DPD-RI

DPD-RI, Stefanus BAN Liow, Tomohon, florikultura
Komite II DPD-RI saat berkunjung di Kota Tomohon
KOTA Tomohon yang berada di ketinggian 900-1100 di atas permukaan laut memiliki suhu yang dingin dan sejuk. Berada di antara dua gunung berapi yakni Gunung Lokon dan Gunung Mahawu memiliki tanah yang subur.

Dengan ketinggian 900-110 meter di atas permukaan laut, Kota Tomohon sangat bagus untuk pertanian hortikultura maupun florikultura.

Kota Tomohon yang berpotensi untuk pertanian dan tanaman hias sudah dibuktikan dengan produksi pertanian dan tanaman hias. Malahan, melalui tanaman hias Kota Tomohon sudah dikenal di berbagai belahan dunia dengan iven Tomohon International Flower Festival (TIFF) yang sudah pernah diikuti sejumlah negara di dunia.

TIFF yang awal pelaksanaannya tahun 2008—dengan nama Tournament of Flower (ToF) hingga saat ini sudah dilaksanakan sebanyak 9 kali. Awalnya digelar tiap dua tahun, mulai tahun 2015 sudah dilaksanakan tiap tahun.

Tahun 2020, saat pelaksanaan ke-10, tidak jadi dilaksanakan karena pandemi Covid-19. Hingga tahun 2021 ini belum juga dilaksanakan karena masih berada di pandemi Covid-19.

Bagaimana dengan nasib petani dan potensi bunga? Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menghidupkan para petani dengan potensi yang ada. Bukan hanya untuk gelaran TIFF, namun petani bunga juga berkerinduan untuk bisa mengekspor hasil mereka.

Melalui Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Kota Tomohon di bawah pimpinan Piet HK Pungus SPd, para petani membawa aspirasinya ke Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), khususnya Komisi II yang membidangi pertanian.

Merespons aspirasi petani bunga, Komite II DPD-RI mengunjungi Kota Tomohon pada Selasa (14/9/2021) dipimpin Wakil Ketua Komite II DPD-RI Lukki Semen SE dengan anggota Ir Stefanus BAN Liow MAP, Namto Roba SH, Dr Badikenita Putri Sitepu SE MSi, Andri Prayoga Putra Singkarru MSc, Dewi Sartika Hameto SE serta Aji Mirni Mawarni ST MM.

Dalam kunjungan tersebut, Komite II DPD-RI berdialog dengan para petani bunga. Mereka berharap para petani tetap eksis meski iven international yang banyak membutuhkan tanaman hias atau bunga belum bisa dilaksanakan.

‘’Kami berkerinduan untuk bisa menyaksikan gelaran TIFF yang memiliki iven andalan parade kendaraan hias bunga yang menampilkan bunga hasil dari Kota Tomohon,’’ kata Lukki Semen seraya menambahkan pihaknya akan menjembatani aspirasi yang disampaikan petani.

Para petani bunga yang didominasi Petani Bunga Krisan sangat berharap agar para senator bisa memperjuangkan nasib mereka kepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Gaung bersambut, melalui kunjungan tersebut yang turut dihadiri Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI dr Liferdi Lukman SP MSi secara virtual menyatakan siap membantu petani bunga di Kota Tomohon.

Menurutnya, untuk kebutuhan ekspor, petani harus memenuhi standar yang ditetapkan, apalagi untuk Bunga Krisan. ‘’Jangan hanya Bunga Krisan, bunga lainnya juga bisa diekspor. Asalkan memenuhi standar yang ditetapkan. Kami akan siap membantu. Tapi juga diperlukan peran pemerintah daerah,’’ katanya.

Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk SH yang hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan di Show Window menyatakan siap secara Bersama-sama memajukan dan mensejahterakan masyarakat, antaranya para petani bunga.

Wali kota sangat berharap pandemi bisa segera berlalu sehingga bisa kembali melaksanakan TIFF yang selain mengangkat petani, juga memberikan multiplayer effect kepada masyarakat lainnya. (***)