BITUNG, (manadotoday.co.id) – Bitung adalah Kota pelabuhan yang terus berkembang baik dari segi ekonomi, industri bahkan sosial dan kebudayaan, yang dibarengi dengan meningkatnya jumlah pencari kerja.
Kondisi ini memungkinkan kelompok tertentu dapat melakukan tindak kejahatan perdagangan orang dengan memanfaatkan ketidaberdayaan para pencari kerja sebagai kelompok masyarakat yang lemah secara fisik emosional dan ekonomi.
Guna mengantisipasi tindak kejahatan perdagangan orang terus merebak dan semakin meresahkan kehidupan bermasyarakat, Sekretaris Kota (Sekkot) Bitung Drs Audy Pangemanan AP MSi, mengatakan perlu langkah khusus untuk membantu mengatasi tindak pidana perdagangan orang yang saat ini telah melibatkan oknum-oknum dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak dibawah umur yang seharusnya dilindungi.
“Karena itu kerjsama dan dukungan seluruh masyarakat diperlukan dalam mengatasi masalah perdagangan orang,” ujar Pangemanan, saat membuka sosialisasi pembentukan komunitas peduli pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang, di BPU Kantor Walikota, Senin (6/11/2017).
Disamping itu agar terhindar dari praktek perdagangan manusia,Pangemanan juga menyarankan bagaimana warga itu sendiri dapat meningkatan keterampilan dan potensi diri.
“Sehingga kita akan terhindar dari tindak kekerasan ekspolitasi serta trafficking,” tutupnya.
Diketahui hadir dalam sosialisasi tersebut Ketua TP PKK Kota Bitung Dra Khouni Lomban Rawung MSi dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Bitung dr Rinny Pangemanan Tinangon, narasumber Dr Grace Jenny Soputan MSi akademisi dari Unima dan peserta sosialisasi.(kys)
