Jalin Misi Dagang Sulut dan Jatim, Gubernur Khofifah dan Wagub Kandouw Tandatangani MoU

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven O.E. Kandouw, Misi Dagang,
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw, pada penandatanganan MoU tentang misi dagang dan investasi antara Sulut dan Jatim.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E. Kandouw, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang misi dagang dan investasi antara Sulut dan Jatim, yang dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Kamis (25/8/2022).

Kandouw mewakili Gubernur Olly Dondokambey pada kegiatan bertajuk ‘Misi Dagang dan Investasi Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Utara’, menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Jatim khususnya Gubernur Khofifah, yang telah memilih Provinsi Sulut sebagai mitra misi dagang dan investasi.

“Terima kasih sekali Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa atas kerjasama ini. Terlebih, Sulut belum pernah mendapatkan kunjungan misi perdagangan dari provinsi-provinsi lain, baru Jatim. Semoga Ibu bisa sering datang kesini,” kata Kandouw.

“Memang dibandingkan Jatim, Sulut relatif kecil dalam sejumlah aspek. Meski demikian, Sulut patut berbangga karena dalam hal angka kemiskinan paling rendah se-Sulawesi, dengan angka pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional, di tengah pandemi Covid-19,” sambungnya.

Kandouw mengatakan lagi, diharapkan terciptanya kerjasama dagang antara Sulut dan Jatim, mengingat 3 kabupaten di Sulut yang ada di wilayah kepulauan 70 persen konsumen dagangnya berasal dari Jatim. Kerjasama dagang Sulut–Jatim diharapkannya dapat membawa dampak positif terhadap hubungan antar dua provinsi guna mempererat kerjasama lintas sektor melalui peningkatan misi perdagangan dan investasi antar daerah.

Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada konferensi pers usai pembukaan kegiatan, menjelaskan nilai transaksi mencapai Rp.123 miliar dalam hitungan jam.

“Ini adalah transaksi awal karena secara resmi ditutup pada jam 5 sore, dan kita harapkan ada kontinuitas,” ungkap mantan menteri pemberdayaan perempuan ini.

Kata Khofifah, ada beberapa kebutuhan dari Jawa Timur yang importir inginkan, atau kebutuhan dari negara lain, ternyata ada di Sulut. Transaksi misalnya bahan baku kecap.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur (Olly Dondokambey), Wagub (Steven Kandouw), dan Sekda (Praseno Hadi) karena misi dagang ini adalah salah satu upaya kita untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” kuncinya.

Pj Sekdaprov Sulut Praseno Hadi juga mengapresiasi Pemprov Jatim.

“Ini sebagai pengejawantahan bahwa kita bisa pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat,” ujarnya.

Dijelaskannya, terkait produk Jatim yang lebih banyak masuk Sulut daripada produk Sulut ke Jatim, menurutnya tidak terlalu signifikan.

“Kita ambil dari Jatim komoditas seperti daging ayam, telur. Dan dari sini, komoditas seperti kelapa dan ikan. Saya catat lebih dari 12 juta USD yang kita ekspor ke Jatim. Tidak terlalu beda jauh. Jadi istilahnya bakuganti, sama-sama kita saling memenuhi kebutuhan,” terangnya. (ton)