TOMOHON, (manadotoday.co.id)—Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah (BPPKD) Kota Tomohon Drs Gerardus Mogi MAP mengungkapkan, pihaknya telah mengoptimalkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama dari Pajak Restoran/Rumah Makan.
Hal itu dikatakan Mogi menanggapi pernyataan bahwa sumber PAD terutama Pajak Restoran belum dioptimalkan. ‘’Terima kasih jika ada masukan, dorongan dari berbagai pihak yang peduli dengan sumber pendapatan di Kota Tomohon. Tapi, selama ini kami terus berupaya mengoptimalkan sumber pendapatan. Jika memang masih ada yang kurang, itu menjadi catatan kami untuk ditingkatkan,’’ kata Mogi kepada manadotoday Senin (28/8/2023).
Malahan menurut mantan Kabag Humas dan Protokol Setdakot Tomohon ini, untuk Pajak Restoran, di tahun 2022 menduduki ranking pertama sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari 11 jenis pajak dan 9 retribusi yang ada di Kota Tomohon.
‘’Ya, capaian pajak restoran di tahun 2022 lalu melampaui target dan berada di kisaran 105,89 persen. Merupakan capaian tertinggi dari semua jenis pajak dan retribusi yang berlaku di Kota Tomohon,’’ jelas Mogi.
Di tahun 2022 lalu, pajak restoran ditargetkan Rp6.277.932.900. Realisasi Rp6.647.741.745. Sementara di tahun 2023 ini, ditargetkan Rp6.416.233.994. Hingga 31 Juli 2023, capaian sudah Rp3.760.845.537 atau sebesar 58,61 persen. Diprediksi akan mengalami kenaikan yang signifikan hingga akhir tahun nanti.
‘’Jika ada wajib pajak yang lalai, tentunya akan ada sanksi. Dan, saya baru saja menandatangani surat untuk sanksi bagi restoran yang tidak mengikuti aturan. Kami akan lakukan penertiban bersama dengan pihak Polisi Pamong Praja Kota Tomohon,’’ katanya.
Diberitakan lalu, Dr Drs Arnold Poli MAP, mantan Sekdakot Tomohon yang kini menjabat Direktur Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Sulawesi Utara meminta agar pemungutan PAD di mana salah satunya pajak restoran dioptimalkan. (ark)
