Awal Tahun Kasus Covid-19 di Manado Melonjak, Warga Diminta Taat Prokes

dr. Berty Rumondor (kanan) dan Fanny Barens (kiri)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Covid-19 varian Omicron yang sekarang menjadi ancaman baru di Kota Manado, penanganannya tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Pemerintah kota lewat Dinas Kesehatan tetap mengacu pada kebijakan Pemerintah Provinsi yang kemudian diterapkan di Manado.

“Namun, Pemkot Manado mengingatkan agar masyarakat tetap waspada. Lakukan vaksinasi bagi yang belum divaksin. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, menerapkan pola hidup bersih seperti cuci tangan setelah melakukan kegiatan apapun atau gunakan hand sanitazir,”kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr. Joy Zeekeon lewat Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dr. Berty Rumondor, Rabu (9/2/2022).

Ia menekankan, gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron tergolong ringan namun itu hanya berlaku bagi mereka yang sudah divaksin.

“Bagi orang-orang yang sudah divaksin gejala yang nampak itu ringan. Kalau belum divaksin pasti akan sama seperti tahun lalu, banyak yang masuk rumah sakit,”pungkas dr. Berty.

Sementara itu, dari data di Dinas Kesehatan, angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Manado di awal tahun 2022 terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari tanggal 1 Januari sampai data terakhir pada 7 Februari ada sekira 174 kasus terkonfirmasi Covid-19.

“Bahkan ada penambahan 68 kasus per hari, yang biasanya hanya penambahan kasus satu per hari atau bahkan tidak ada kasus, paling tinggi itu tiga. Jadi memang cukup signifikan,”tambah Administrator Sub Koordinator Surveillance dan Imunisasi di Dinkes Kota Manado Fanny Barens.

Sementara untuk kasus Omicron di Kota Manado sampai saat ini sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulut belum ditemukan.

“Namun untuk Provinsi Sulut ada sekira 30 lebih sampel (probable Omicron) yang dikirim ke Litbangkes termasuk di dalamnya ada sampel dari wilayah Kota Manado, kami sedang menunggu apa hasilnya, tentu menunggu informasi dari pemerintah provinsi,”kata Barens.

Lanjutnya mengatakan, saat ini Dinkes Manado fokus pada 9 kelurahan yang menyumbang kasus terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di awal tahun 2022 ini. Namun, kelurahan yang dimaksud belum bisa diungkap karena data yang tersedia masih bersifat dinamis atau berubah-ubah.

“Jadi kami belum bisa sebut kecamatan atau kelurahan mana karena sementara lakukan tracing. Artinya kemungkinan pergeseran antara kasus dalam satu wilayah atau luar wilayah sangat mungkin terjadi,”pungkasnya.(ryan)