Pemprov Sulut Bidik Turis Australia, Jepang, Korea, dan Amerika

wagub kandouw
Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw memimpin rapat koordinasi terkait pengembangan sektor pariwisata.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) yang dipimpin langsung Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, melaksanakan rapat koordinasi terkait pengembangan sektor pariwisata Sulut yang dilaksanakan di ruang kerja Wagub Sulut, Selasa (11/2/2020).

“Pak Gubernur menugaskan saya memimpin pertemuan ini sekaligus mengajak kita semua semakin fokus pelaksanaan program yang outputnya adalah penguatan branding Sulut sebagai destinasi wisata mengenyangkan dan aman. Sekaligus membawa turis kian banyak ke Sulut baik domestik maupun asing,” ujar Kandouw.

Menurutnya, tiga hal utama yang menjadi penekanan Gubernur Olly Dondokambey dalam pengembangan sektor pariwisata Sulut. Yakni, penguatan pasar domestik harus disinergikan dengan pengelolaan destinasi wisata di kabupaten dan kota di Sulut.

“Sebab turis domestik akan suka menjelajah banyak obyek wisata di kabupaten dan kota. Sehingga akan banyak atraksi objek wisata di daerah bisa lebih dihidupkan. Contohnya di Modoinding di Minsel dan Danau Mooat di Boltim. Dua destinasi bagus tapi belum diperhatikan. Nah ayo kelola destinasi ini dan ajak asosiasi industri wisata ikut jualan paket di sana,” ujar Kandouw.

Lanjut Kandouw, diingatkan pula agar Dispar Sulut serius dan fokus menata obyek wisata milik Pemprov seperti Gunung Tumpa di Tongkeina Manado, Bukit Kasih di Kawangkoan, Fesbudaton di Paleloan Tondano dan Sumari Endo di Remboken Minahasa. Selain itu, terhadap pengelolaan destinasi itu agar ada keterlibatan asosiasi industri wisata Sulut harus dilibatkan.

“Mereka menjual paket wisata di destinasi yang ada. Sehingga saat turis tiba, dengan sendirinya pasar wisata sudah tercipta dan manfaatnya akan dirasakan masyarakat lokal. Tapi target turis domestik dengan aneka paket wisata yang disiapkan harus yang anti mainstream. Artinya paket wisata yang tidak standar Namun membidik komunitas tertentu, yang potensial dalam spending money,” ungkap Kandouw.

Kandouw menambahkan, faktor yang tak kalah penting yaitu repositioning pasar wisata turis asing yang saat ini terus dilakukan Pak Gubernur harus didukung tim Dispar, yakni, menggarap sejumlah destinasi negara non Tiongkok.

“Misalnya Australia, Jepang, Korea. Selain pasar Eropa dan Amerika,” tukasnya.

Turut hadir dalam rapat itu, Kadispar Sulut Henry Kaitjily, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Daniel Mewengkang dan Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata Dino Gobel. (ton)