Dibuka Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Dekranasda Sulut Tampilkan Kerajinan Unik di Pameran Kriyanusa 2019

JAKARTA, (manadotoday.co.id) – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar pameran Kriyanusa 2019, yang dilaksanakan di Balai Kartini Jakarta. Kegiatan yang dilaksanakan 11 – 15 September 2019, dibuka Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Pada ajang yang sarat kreativitas tersebut, Ibu Negara didampingi istri Wakil Presiden RI, Mufidah Jusuf Kalla beserta para menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja).

foto 1
Ketua Dekranasda Sulut Ibu. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, didampingi Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos.

Melalui tema ‘Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan’ tersebut diharapkan menjadi kesempatan untuk lebih meningkatkan kualitas kerajinan.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla mengatakan pameran Kriyanusa 2019 berhasil menampilkan karya-karya kreatif yang luar biasa, khususnya di bidang kerajinan.

“Industri kerajinan harus terus didorong karena merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Dan sejauh ini pertumbuhannya sangat cepat. Baik dari skala mikro, kecil sampai menengah,” sebutnya.

Peran industri kerajinan, menurut Mufidah cukup strategis bagi perekonomian nasional. Sebab secara histori, industri ini merupakan keseharian dari kehidupan rakyat Indonesia.

foto 2
Ketua Dekranasda Sulut Ibu. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, berbincang bersama Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos dan Ketua Dekranasda Bitung Khouni Lomban-Rawung, Ketua Dekranasda Manado Paula Lumentut-Runtuwene.

“Pengembangan produk kerajinan, memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai mata pencaharian yang mampu mendorong perekonomian. Bahkan pemanfaatan sumber daya setempat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Pameran Kriyanusa 2019, Erni Guntarti Cahyo Kumolo mengatakan, pameran Kriyanusa bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas, terutama dalam menghadapi persaingan global.

“Kedepan persaingan global akan menjadi tantangan yang berat. Karena akan bersaing dengan produk sejenis dari negara ASEAN. Sebut saja, Thailand dan Vietnam yang memiliki produk berkualitas,” ujarnya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut Ibu. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, mengatakan, delegasi Sulut mengunggulkan berbagai hasil kerajinan unik. Antara lain, kerajinan dari bambu batik serta kerajinan dari batang kelapa dan tempurung.

“Batang kelapa itu dibuat dari berbagai bentuk yang sangat unik. Selain itu, kerajinan kabela dari Bolmong. Juga ada anyaman dari bambu, tenun dari kain kofo yang terbuat dari serat pisang abaka,” ungkap Ibu Rita.

foto 3
Ketua Dekranasda Sulut Ibu. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, foto bersama Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua DWP Sulut Ivonne Silangen-Lombok, Kadisperindag Sulut Jenny Karouw, dan pengurus Dekranasda Sulut.

Bukan hanya itu, tim Dekranasda Sulut juga menampilkan kerajinan yang memanfaatkan limbah, yakni jaring-jaring yang tidak digunakan lagi.

“Jaring tersebut dibuat keranjang belanjaan sebagai pengganti kantong plastik. Itu sangat baik untuk mengurangi sampah plastik,” kata Tamuntuan.

Lanjut Ibu Rita, Dekranasda Sulut juga menampilkan kerajinan dari berbagai bentuk yang memiliki kualitas eksport. Bahkan ada juga perhiasan yang terbuat dari sisik ikan dan berbagai jenis kain daerah dengan berbagai motif kain, seperti bentenan, kain Manado, kain batik Minahasa, batik sisi, batik lenso, kain kofo dan kain karawang dari Sangihe dan kain Pinawetengan.

“Pada pelaksaan pameran kriya, Dekranasda juga mengikut sertakan UKM untuk berpartisipasi langsung. Sehingga diharapkan para pelaku IKM/UKM di daerah akan semakin giat lagi meningkatkan usahanya. Sebab pasar sudah tersedia dan terbuka,” tandasnya.

Diketahui, pameran Kriyanusa 2019 ini diikuti Deskranada seluruh Indonesia yang memfasilitasi perajin di daerahnya masing-masing. Berikut sejumlah BUMN dan Kementerian yang memfasilitasi mitra binaannya.

Kegiatan diikuti 265 stand yang terdiri dari 37 stand Kementerian dan BUMN, 170 stand Dekranasda, 25 stand individu, 8 stand mitra, dan 6 stand asosiasi.

“Pameran kriya ini menampilkan semua hasil karya kerajinan unggulan daerah,” imbuh Tamuntuan.

Turut hadir pada kegiatan itu, Wakil Ketua TP-PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua DWP Sulut Ivonne Silangen-Lombok, Ketua Dekranasda Kabupaten Minahasa Fenny Ch M Roring, Ketua Dekranasda Bitung Khouni Lomban-Rawung, Ketua Dekranasda Manado Paula Lumentut Runtuwene, Kadisperindag Sulut Jenny Karouw, dan pengurus Dekranasda Sulut. (ton)