Musim Kemarau, Petani di Minahasa Tenggara Terancam Gagal Panen

Fero Worang
Fero Worang

RATAHAN, (manadotoday­.co.id) – Musim kemarau yang terjadi belakangan ini, membuat para petani di Kabupaten Minahasa Tenggara mulai menjerit terancam gagal panen. Karna itu, mereka memohon agar pemerintah daerah memperhatikan kondisi yang dialami akibat kekeringan.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian Fero Worang mengakui bahwa sedikitnya ada lima kecamatan yang telah terkena dampak tersebut.

Selanjutnya untuk mengantisipasi kemungkinan gagal panen, pihaknya telah mengupayakan mengajukan permohonan ke Pemerintah Pusat.

“Kami upayakan permohonan bantuan dari pemerintah pusat lewat penyediaan sumur dan pompa. Kami sudah siapkan proposal dan juga telah memetakan titik titik yang mengalami kekeringan. Jadi itu yang kita bawa ke Pusat,” ungkapnya.

Lanjut dikatakannya, dari data yang ada di pihaknya, dampak kemarau terhadap pertanian tanaman pangan, terutama sawah sudah sekira 165 hektar, dan data ini yang dimasukan dalam proposal permohonan bantuan.

“Mengingat pentingnya bantuan ini maka kami juga langsung bertanya ke Pemerintah Pusat berapa lama waktunya untuk alat tersebut bisa terealisasi dan menurut mereka secepatnya. Kami akan terus mengawal dan mengupayakan agar bantuan ini bisa segera direalisasikan. Kalau itu sudah ada akan langsung disalurkan ke titik yang berdampak, tanpa harus ada syarat apapun karena ini keadaan darurat,”kata dia.

Lanjut dirinya memberikan contoh di wilayah Tombatu Satu yang sumber air langsung ke bendungan. Menurutnya, sumber air itu sudah cukup lama dikoordinasikan dengan PDAM, dimana 30 persen untuk masyarakat, sisanya 70 persen untuk pertanian.

“Hanya saja saat ini debit air turun sehingga menyulitkan para petani di daerah tersebut. Kami juga akan upayakan percepatan tanam, dimana kalau dirasa bakal gagal panen maka akan dilakukan proses percepatan agar langsung diolah,” tutupnya.(ten)