Bupati Minsel Buka Sosialisasi Gerakan Sayang Lansia dan Stop KDRT

Foto bersama Bupati CEP usai membuka sosialisasi GSL dan KDRT dan Anak (foto: Ist)
Foto bersama Bupati CEP usai membuka sosialisasi GSL dan KDRT dan Anak (foto: Ist)

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu membuka secara resmi sosialisasi Gerakan Sayang Lansia (GSL) dan Stop Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilaksanakan di Aula Waleta, Jumat (5/7/2019).

Saat membuka sosialisasi yang digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Minsel bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bupati yang akrab disapa CEP ini, mengatakan bahwa sosialisasi GSL danKDRT penting dalam rangka membekali masyarakat serta memberi informasi dan edukasi terkait tindak KDRT dan kekerasan terhadap anak yang berujung fatal dan merugikan masa depa
keluarga.

“Untuk menghindari tindak KDRT dan anak, hidup takut akan Tuhan, saling menghargai, rukun dan damai serta sayangi Keluarga lebih khusus Bapak dan Ibu yang sudah Lansia, sebab merekalah yang membesarkan dan mendidik kita sebagai anak-anak ,” pesan Bupati seraya berharap para Lansia di masa tua akan tetap berkarya dan memberikan sumbangsih pemikiran bagi kemajuan Minsel yang lebih baik.

Sementara salah satu Nara sumber pada sosialisasi tersebut yakni Deputi Bidang Perlindungan hak Perempuan Prof. DR. Venetia R. Danes Phd, MSc, menjelaskan soal ada 4 jenis KDRT yakni kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran.

“Mari kita waspadai dan cegah KDRT dan Kekrasan terhadap anak agar tidak terjadi di lingkungan keluarga kita. Stop KDRT dan Anak,” tukas Danes seraya berharap sosialisasi GSL dan KDRT akan memberi manfaat positif bagi peserta, sehingga akan terus mengkampanyekan Gerakan Sayang Lansia dan pencegahan terhadap KDRT.

Diketahui pada acara yang diikuti oleh sekitar 500 peserta, hadir Kadis KB PPA Meity Tumbuan, Kadis Kesehatan dr Erwin Schouten serta sejumlah pejabat Pemkab Minsel dan undangan lainnya. (lou)