Pelaku Penembakan Verona Kawung Masih Misterius

Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair
Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair

TONDANO (manadotoday.co.id) – Pelaku penembakan Verona Kawung, pemuda asal Desa Karondoran, Kecamatan Langowan Timur berusia 22 tahun pada Selasa (4/04/2017) lalu, hingga kini masih menjadi misteri.

Lambannya penanganan polisi mengungkap pelaku pembunuhan mulai membuat pihak keluarga korban curiga. Fidel Kawung, kakak korban, meragukan keterangan yang menyebut bahwa peluru yang menembus dada kanan korban berasal dari senjata rakitan.

“Kami menduga peluru tersebut adalah jenis senjata api karena mampu menembus dada adik saya,” ungkapnya pada wartawan pekan lalu.

Dirinya menuturkan bahwa ada kejanggalan dari keterangan salah satu perawat di RSUP Prof Kandou Manado, yang saat itu memeriksa jenazah adiknya.

“Salah satu perawat sempat mengatakan bahwa pelurunya tidak tembus, padahal kami melihat ada lubang dipunggunya. Setelah kami kami konfirmasi kepada seorang dokter, dia membenarkan pelurunya tembus. Jadi terkesan sempat ada upaya untuk mengalihkan keterangan luka tembak di tubuh adik saya,” tuturnya.

Kecurigaannya pun semakin bertambah karena hingga kini belum ada penetapan tersangka pelaku pembunuhan oleh pihak kepolisian. Meski demikian keluarganya berharap kasus ini segera bisa diungkap.

“Siapapun pelakunya kami harap diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Belum terungkapnya pelaku penembakan tersebut mulai memunculkan beragam spekulasi publik. Bahkan sempat ada isu yang berkembang bahwa ada dugaan keterlibatan petugas kepolisian dalam peristiwa kematian Verona.

Namun hal itu dibantah Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair saat dikonfirmasi Sabtu (08/04/2107) kemarin usai menonton final bola voli Bupati Minahasa Cup di Wale Ne Tou Tondano.

“Siapa yang bilang? Isu itu tidak benar,” kata Kapolres.

Polisi kata dia, masih melakukan proses lidik untuk mengungkap pelaku penembakan yang merenggut nyawa Verona. Kasus ini kini ditangani langsung oleh Polda Sulut melalui tim pencari fatwa.

“Penetapan terangka belum ada karena petugas masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan saksi,” jelasnya.

Sedangkan saat ditanya soal adanya pergantian Kapolsek Langowan usai peristiwa tersebut, Kapolres menjelaskan bahwa terkait pergantian jabatan merupakan kewenangan dari pimpinan.

“Kapolsek yang lama diganti karena yang bersangkutan ada pelatihan. Jadi bukan karena ada alasan lainnya,” tandas Syamsubair.

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian sebelumnya, persitiwa ini bermula saat korban dan beberapa rekannya berkunjung di kediaman salah satu calon Kumtua Desa Karondoran, Selasa (4/04/2017). Sekitar pukul 22.00 Wita, korban dan rekan-rekannya pamit pulang. Tiba-tiba sekelompok pemuda yang dikenal dari desa tetangga mencegat dan menyerang. Kedua kelompok ini akhirnya terlibat perkelahian di jalan utama Langowan-Kakas, tepatnya di perbatasan Desa Karondoran dan Desa Sumarayar, Kecamatan Langowan Timur.

Tiba-tiba satu terdengar beberapa kali ledakan diduga senapan, yang diiduga berasal dari senjata rakitan menggunakan gas. Salah satu peluru bersarang di dada kanan korban Verona. Seketika itu juga, korban pun berteriak minta tolong. Namun saat dilarikan ke rumah sakit RSUP Prof Kandou Manado, korban dilaporkan sudah meninggal dunia akibat luka tembak tersebut.

Dua hari setelah peristiwa ini, jabatan Kapolsek Langowan mengalami pergantian dari Kapolsek sebelumnya, Iptu Sofian Ramdyanto kepada Iptu Ferdinand Pelengkahu. (rom)