MPR Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Pemprov Sulut

 4 Pilar Kebangsaan, MPR , Pemprov Sulut
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar MPR RI di Pemprov Sulut

SULUT, (manadotoday.co.id) – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, menggelar sosialisasi Empat (4) pilar kebangsaan di Pemprov Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (9/6/2016). Kegiatan yang digelar di ruang C.J. Rantung kantor gubernur Sulut ini, bekerjasama dengan Duta Wisata Sulut, yang menggelar sosialisasi Sadar Wisata Nasional.

Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili staf ahli Gubernur bidang Hukum dan Politik Drs Star Wowor MSi itu, mengungkapkan, 4 pilar kebangsaan ini memberi makna membangun bangsa Indonesia kedepan.

“Pancasila itu abadi dan UUD 1945 selalu lestari, Bahasa Indonesia adalah harga mati dan Bhineka Tunggal Ika adalah satu kesatuan dalam bangsa ini. Oleh karena itu empat pilar kebangsaan ini, menjadi suport bagi suatu kegiatan kebangsaan yang mempunyai kontribusi bagi bangsa ini,” ujar Wowor.

BACA JUGA:

Giliran Tomohon Selatan Jadi Lokasi Sosialisasi Jajanan Sehat

Mendur: Stok Pupuk Bersubsidi Sulut Aman

Tuntas, Nomor Register Dua Calon Kecamatan Baru di Boltim

Pasar Tombatu Diresmikan, Sumendap Minta Pasar Rakyat Harus Berikan Kenyamanan

Terjadi di Tomohon, Diduga Cemburu, Ering Aniaya Aray

Nyanyikan Lagu “Takkan Terpisah Lagi”, JS-RK Mesra Saat Peresmian Pasar Rakyat Tombatu

Sementara itu, Wakil Ketua MPR-RI EE Mangindaan yang menjadi pemateri dalam sosialisasi tersebut, menyebutkan, 4 pilar kebangsaan wajib di sosialisasikan secara terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat, karena merupakan warisan dari pendiri negeri ini.

“Empat pilar adalah warisan dari para pendiri negara kita, yang wajib di sosialisasikan kepada masyarakat,” ucap Mangindaan.

Lanjut mantan Gubernur Sulut periode 1995-2000 ini, mengapa 4 pilar kebangsaan harus di sosialisasikan, karena saat ini pemahaman masyarakat terhadap wawasan kebangsaan mulai bergeser dari arti dan makna yang sesungguhnya, antara lain adanya pandangan fundamentalis yang berlebihan, liberalisem yang menuju kapitalisem serta rendahnya pemahaman agama itu sendiri.

Turut memberikam materi pada kegiatan tersebut, Anggota DPD-RI dapil Sulut Ir Marhani Pua dan Ir Stevan Ban Liow. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Disbudpar Sulut Ir Happy TR Korah MSi, tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan pendidik serta pengiat dan pemerhati wiasata di daerah ini. (ton)