SULUT, (manadotoday.co.id) – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Republik Indonesia Yasonna H. Laoly bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, menghadiri dan membuka Perkemahan Kreatif Remaja (PKR) Nasional Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Sinode GMIM 2017, yang digelar di Bumi Perkemahan Lengkoan Leilem Kabupaten Minahasa, Senin (26/06/2017) kemarin.
Kegiatan yang diikuti ribuan remaja ini, diawali dengan Ibadah yang dipimpin Pdt. Hendry Runtuwene S.Th dengan mengutip ayat Alkitab Matius 5 : 13-16 tentang (Garam dunia dan terang dunia). Runtuwene mengatakan, remaja gereja harus berfungsi untuk mengarami remaja yang ada di daerah dan bangsa Indonesia.
Sementara Menkumham Yasonna H. Laoly, dalam sambutanya mengatakan dirinya merasa bersyukur dapat hadir pada kegiatan tersebut, dan berada ditengah-tengah adik-adik remaja dalam acara kegiatan Perkemahan Kretif Remaja (PKR) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia dan Remaja GMIM.
Menteri Yasonna juga memberikan gambatan terkait pemahaman bangsa, yang artinya adalah sekelompok manusia yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dan memiliki rasa persatuan yang timbul karena pengalaman sejarah yang sama serta memiliki cita-cita bersama dan ingin dilaksanakan di dalam negara yang berbentuk negara.
Sementara untuk nasional, menurut dia adalah suatu gejala psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang menimbulkan kesadaran sebagai suatu bangsa, serta di pengaruhi faktor politik, ekonomi sosial dan intelektual yang terjadi dalam lingkungan kebudayaan melalui proses sejarah (historis).
“Oleh karena itu, sangat disayangkan terkait persoalan belakangan ini soal maraknya persoalan yang mengatasnamakan agama serta lunturnya nilai kebangsaan atau nasionalisme,” ungkap Menteri Yasonna.
Dijelaskan dia lagi, nasionalisme berperan sebagai identitas negara serta tali pengikat antara jati diri bangsa dengan warga negaranya, bangsa dan nasionalisme berfokus pada nilai- nilai kebudayaan bangsa secara menonjol dan termasuk bahasa didalamnya.
“Nasionalisme memiliki arti sebagai suatu perasaan mencintai bangsa dan negara dari seluruh aspek yang ada, semangat kabangsaan dan patriotisme dapat ditumbuhkan melalui peran keluarga,” terang Menteri Yasonna.
Lanjutnya, keluarga memberikan pendidikan sejak dini dan memberikan contoh atau teladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa, begitu pula dengan peran pendidikan memberikan pelajaran tentang pancasila dan kewarganegaraan dan bela negara serta melatih untuk aktif berorganisasi serta mengadakan upacara setiap senin dan hari besar nasional.
“Peran pemerintah juga dengan menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme seperti seminar dan pameran kebudayaan serta lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun indonesia agar lebih baik lagi, kepada adik -adik remaja untuk bersama- sama fokus belajar dalam mencapai cita- cita dan menjaga persatuan dengan berperilaku berdasarkan Akitab dengan meneladani kasih Tuhan Yesus Kristus yang rela berkorban untuk menyelamatkan manusia, serta hati- hati bergaul dan jauhi narkoba, pergaulan bebas juga bijak menggunakan internet serta menjadi pelopor dalam menumbuhkan semangat kebangsaan dan patriotisme untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai dan banggakan,” tukas Menteri Yasonna.
Sementara itu, Gubernur Olly Dondokambey dalam sambutannya mengatakan puji dan syukur patutlah kita panjatkan kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus, atas limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga kita dapat di pertemukan di tempat ini, serangkaian dengan pelaksanaan pembukaan perkemahan kreatif remaja nasional (PGI) dan Sinode GMIM tahun 2017.
Sehubungan dengan itu, menurut Olly atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, juga selaku Ketua Umum Panitia Perkemahan Kreatif Remaja Nasional (PGI) dan Sinode GMIM tahun 2017, dirinya memberikan apresiasi dam ucapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini, khususnya kepada segenap panitia penyelenggara dan berbagai pihak yang telah ikut berkontribusi.
“Saya ucapkan kepada anak-anak para remaja sekalian, selamat mengikuti perkemahan dan disertai harapan kegiatan ini dapat memberikan output positif bagi pertumbuhan iman para remaja selalian, sehingga bisa menjadi kader-kader penerus dalam mencapai cita-cita gereja, bangsa dan negara tercinta,” ucapnya.
Menurut Olly, dalam siklus kehidupan manusia ada masa ketika kita menginjak kaki di usia muda, namun ada saatnya masa tersebut harus kita tinggalkan. Akan tetapi, hal yang terpenting dalam kehidupan umat percaya adalah membuat setiap masa kehidupan menjadi berarti dengan polesan pengabdian dan goresa karya yang bernilai bagi sesama, serta berharga di mata Tuhan.
“Melalui kegiatan ini tidak hanya kebersamaan dan kreatifas remaja saja yang akan terbangun namun juga aspek kecerdasan spritual, emosional, dan sosial dari para remaja sekalian juga dapat terbangun. Saya berharap momentum ini dapat juga di manfaatkan sebagai wahana penanaman wawasan kebangsaan, jiwa patriotisme, pembudayaan dan pengamalan nilai-nilai dari empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” terang Olly.
Ia menambahkan, kegiatan bernilai konstruktif seperti ini dapat dilaksanakan terus, bahkan dapat di kembangkan pelaksanaannya dari setiap aspek baik kualitas kegiatan maupun kuantitas kepesertaan dari dalam maupun luar daerah, mengingat nilai positif yang dapat kita hasilkan bersama untuk menjamin kesinambungan pembangunan gereja dan bangsa lewat pengembangan karakter para generasi penerus.
“Kegiatan ini juga sebagai wahana untuk memperbanyak teman dan pengembangan diri. Saya menghimbau kapada adik- adik remaja sekalian untuk terus menjadi generasi yang takut akan Tuhan serta generasi cerdas yang jauh dari narkoba, miras, pornografi dan sekaligus senantiasa tampil sebagai generasi pemersatu bangsa, yang menyadari bahwa keberagaman bangsa ini adalah karunia Tuhan yang harus di jaga dan dilestarikan serta dimanfaatkan sebagai potensi pembangunan bangsa,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara Majelis Pekerja Harian PGI Ari Moningka, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Bambang Waskito, Sekertaris BPMS GMIM Pdt DR Hendry Runtuwene , Sekprov Sulut Edwin Silangen SE MS, Bupati Minahasa Drs Jantje W Sajow Bupati Mitra James Sumendap SH, dan pejabat Eselon II dilingkup Pemprov Sulut. (ton)