Wagub Kandouw Apresiasi Peran MUI Sulut Menjaga Keharmonisan dan Toleransi Antar Umat Beragama

Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven O.E. Kandouw, Majelis Ulama Indonesia, MUI Sulut, Abdul Wahab Abdul Gafur,
Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw ketika memberikan sambutan pada kegiatan Pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut Masa Khidmat 2020-2025.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E. Kandouw memberikan apresiasi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut, yang berperan dalam menjaga keharmonisan dan toleransi antar umat beragama di Sulut. Hal itu disampaikan Kandouw, ketika menghadiri kegiatan Pengukuhan dan Ta’aruf Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut Masa Khidmat 2020-2025 yang dilaksanakan di Manado, Sabtu (13/3/2021).

Dalam acara ini KH Abdul Wahab Abdul Gafur LC dikukuhkan kembali memimpin MUI Sulut hingga tahun 2025 mendatang bersama jajaran pengurus lainnya.

Nampak hadir dalam pengukuhan, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi di Dewan Pimpinan MUI, KH Masduki Baidlowi, perwakilan Kemenag, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana dan perwakilan Forkopimda Sulut.

Kandouw juga mengucapkan selamat kepada pengurus MUI Sulut yang baru dikukuhkan sekaligus memberi apresiasi atas kiprah MUI mewarnai pembangunan di Sulut.

“Salut, proficiat kepada MUI Sulut yang hari ini dikukuhkan atas nama Pemerintah Provinsi Sulut Bapak Gubernur dan rakyat dari Tontulow sampai Pinogoluman mengucapkan banyak selamat kepada MUI Sulawesi Utara. Sulut dijuluki adalah salah satu laboratorium kurukunan ini berkat andil dari MUI Sulut,” kata Kandouw.

Lanjut Kandouw, MUI Sulut banyak memberikan masukan pencerahan dan arahan konstruktif kepada pemerintah dalam membangun umat.

“Mudah mudahan harapan kita apa yang telah dilakukan selama akan terus di gaung gaungkan dilaksanakan MUI Sulut. Menjadi komitmen bapak Gubernur dan Pemprov Sulut tetap menjaga memfasilitasi keberadaan umat supaya Sulut ini harus di bangun oleh manusia yang berakhlak beriman dan taqwa kepada Tuhan,” terangnya.

Disampaikan Kandouw, MUI turut membina keharmonisan dan toleransi umat beragama di Bumi Nyiur Melambai.

“Peran MUI luar biasa. Kiranya tetap memberi kontribusi dalam upaya menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan umat beragama di Sulut. Semoga kebersamaan ini terus berlangsung  kerjasama kita semakin besar silahturahmi jangan putus putus semua tokoh agama harus dan masyarakat harus kita libatkan untuk membangun daerah,” tandasnya seraya mengingatkan semua pihak untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam memerangi Covid 19 di Sulut.

Sebelumnya, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi di Dewan Pimpinan MUI, KH Masduki Baidlowi mengukuhkan Abdul Wahab dan jajaran sebagai Pengurus MUI Sulut.

Masduki mengatakan, MUI harus menjadi pelopor, perajut hubungan antara umat dan negara.

“Mari kita perkuat hubungan dan rasa kecintaan kepada agama. Begitu pula rasa yang sama kepada negara Indonesia. Dua hal itu, agama dan negara selalu beriringan,” pesan Masduki.

Dia juga mengatakan, MUI menjadi garda terdepan menjaga Indonesia dari ancaman intoleransi dan radikalisme.

“Mari kita jaga Indonesia. Sebagai organisasi besar, MUI dituntut perannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana berharap pengurus MUI Sulut yang baru dikukuhkan mampu memberikan yang terbaik kepada umat dan mampu mewujudkan kerukunan antar umat beragama.

“Polda Sulut sangat mengharapkan kerja sama MUI Sulut agar turut menyampaikan pesan-pesan kamtibmas melalui dakwah dan ceramah mewujudkan kamtibmas yang aman dan damai,” ungkapnya.

Ketua MUI Sulut, KH Abdul Wahab Abdul Gafur LC mewakili jajaran pengurus berterima kasih atas amanah dan dukungan yang diberikan kepada MUI Sulut.

Katanya, MUI Sulut harus berperan menjaga suasana rukun dan damai di Bumi Nyiur Melambai.

“MUI selama ini harmonis dengan pemerintah. Begitu juga, MUI wajib menjaga hubungan antarumat beragama di Sulut,” ujarnya.

Sebagai organisasi yang mewadahi seluruh elemen organisasi Muslim, MUI dituntut memberi solusi bagi setiap persoalan yang hadir di tengah umat.

“MUI itu sebagai Khadimul Ummah, MUI pelayanan umat,” kuncinya. (ton)