Wagub Kandouw Ajak K2SI Tunjang Pembangunan di Sulut

K2SI
Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. Kandouw bersama istri tercinta Wakil Ketua TP PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, dan Ketua ODC Sulut Ferry Wowor, foto bersama Ketua K2SI Febe Frida Enoch, dan para pengurus serta anggota K2SI.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E. Kandouw, mengajak seluruh anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara Seluruh Indonesia (K2SI) untuk terus menunjang pembangunan di Daerah Bumi Nyiur Melambai. Hal itu disampaikan Kandouw, ketika menghadiri Rakernas dan Jambore K2SI di Malang, Jawa Timur, Kamis (17/10/2019).

Diketahui, acara tersebut turut dihadiri Wakil Ketua TP PKK Sulut dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua ODC Sulut Ferry Wowor, Ketua K2SI Febe Frida Enoch, dan para pengurus serta anggota K2SI.

Pada kesempatan itu, Kandouw memaparkan sejumlah kemajuan pembangunan Sulut.

“Saat ini pertumbuhan ekonomi Sulut mencapai enam persen, kemiskinan paling rendah, kita sudah tiga tahun propinsi paling harmonis, dua tahun paling berbahagia dengan parameter yang ada,” ujarnya.

Dijelaskan Kandouw, di Sulut juga 40 persen warga berprofesi sebagai petani dengan komoditas cengkih, pala dan kopra. Sayangnya, komoditas unggulan tersebut alami penurunan harga, tapi memang gejala dunia.

“Kendati demikian, kemiskinan tersebut berkurang. Itu karena Tuhan berkati Sulut. Disisi lain pariwisata di Sulut naik 500 persen paling tinggi se Indonesia. Setahun 150 ribu asing, nusantara 2,5 juta itupun terhalang harga tiket naik. Hotel selalu penuh. Inilah sedikit oleh-oleh kabar dari masyarakat Sulut,” terangnya.

Lanjut Kandouw, jumlah penduduk Sulut saat ini sebanyak 2,6 juta orang diluar diaspora yang berjumlah sekitar 1 juta orang sehingga bila ditotalkan tidak mencapai sedikitnya 2 persen dari seluruh penduduk Indonesia yaitu 260 juta orang.

“Hal ini memberi pencerahan untuk kita semua. Walaupun hanya sedikit, harus kompak, jangan ada iri dan dengki,”tandasnya.

Disamping itu, Kandouw menerangkan peran tokoh asal Sulut yang mewarnai sejarah Indonesia diantaranya melalui konferensi meja bundar dimana Sulut memiliki tiga delegasi dengan keinginan berbeda. Namun akhirnya di suatu momen perayaan Natal semua bertemu dan dengan campur tangan Roh Kudus, akhirnya disepakati tahun 1949 sepakat menjadi NKRI.

“Jadi tidak ada lagi macam-macam, hanya ada NKRI,” ungkap Kandouw.

Kandouw sendikit menjelaskan soal kerusuhan di Wamena yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, Gubernur Olly Dondokambey sangat memperhatikan warga Sulut yang berdomisili di Wamena dengan memberikan berbagai bantuan yang diperlukan mereka.

“Pengalaman membuktikan yang pertama membantu saudara dengan orang-orang satu kampung. Jadi, mari K2SI kondisikan semangat baku bantu disegala bidang dan stakeholder. Baik pendidikan, pariwisata, pedagang, ASN dan sebagainya. Kita harapkan paguyuban-paguyuban Sulut bisa melakukan penetrasi – penetrasi seperti ini,” terangnya.

“Saya sangat mendukung, harus ada ikhtiar konkret torang menjadi garam bagi saudara-saudara kita. K2SI harus jadi suplementer dan komplementer, bukan hanya sekedar bakudapa dan seremoni. Tetapi berguna bagi orang Sulut di luar daerah. Ini harus menjadi satu impian yang rasional,” tambahnya.

Kandouw kembali mengingatkan peranan diaspora dalam pembangunan Sulut khususnya di sektor pariwisata. Kandouw mengingatkan kebersamaan masyarakat Sulut yang tersebar di seluruh dunia harus dipertahankan.

“Bayangkan dari satu juta Diaspora, setiap bulan delapan puluh ribu aja Diaspora pulang Sulut bisa memperkuat devisa daerah. Mari, diaspora bangun Sulut dengan visi misi K2SI sebagai show window Sulut di perantauan dan menerima segala berkat dari Tuhan sekaligus menjadi berkat bagi sesama,” tutup Kandouw.

Sebagai informasi, kunjungan Wagub Kandouw dan Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw-Tanos ke Malang disambut hangat Danlanud Abdulrachman Saleh yaitu Marsekal Pertama TNI Hesly Paat dan Ibu Cynthia Tumbelaka. (ton)