OD-SK Gelar Rapat Kerja Perdana dengan Bupati/Walikota se-Sulut

Dondokambey
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, foto bersama dengan Bupati dan Walikota se-Sulut di rapat kerja perdana yang digelar di Kotamobagu.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Pasca dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) bulan Februari lalu, Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD – SK), menggelar rapat kerja (raker) perdana dengan para Bupati dan Walikota se-Sulut, yang digelar di Kota Kotamobagu, Sabtu kemarin.

Pada kesempatan itu, Dondokambey mengatakan, raker ini merupakan wujud nyata dari komitmen untuk terus memberikan karya san kerja terbaik bagi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan di Bumi Nyiur Melambai.

“Terlebih khusus dalam upaya menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan di daerah ini,” ujar Dondokambey.

Dalam raker itu lagi, Dondkmabey menguraikan beberapa hal penting yang menjadi harapan yang tertuang pada visi dan misinya memimpin Sulut, yakni “Terwujudnya Sulawesi Utara Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Pemerintahan dan Politik serta Berkepribadian Dalam Budaya”, seperti memerangi kemiskinan dan pengangguran, memastikan ketahanan pangan bagi putra putri Sulut yang adalah masa depan bangsa dan daerah, membangun dari pinggiran, dan memastikan kedaulatan pangan, enegi serta maritim di wilayah kepulauan dan perbatasan.

“Ini tantangan dan pekerjaan rumah yang belum selesai dan harus dengan segera kita selesaikan,” jelas Dondokambey.

Terkait dengan kondisi kemiskinan di daerah ini menurutnya, sejak tahun 2015 lalu jumlah penduduk miskin mencapai 217,150 jiwa yang bertambah sekitar 8,61 ribu jiwa, sedangkan persentase penduduk miskin sulut pada bulan September 2015 sebesar 8,98 persen, sedangkan kecenderungan meningkatnya jumlah dan prosentase penduduk miskin terindikasi lebih banyak terjadi di perdesaan di banding perkotaan.

“Diperdesaan 12,10 persen (159,140 jiwa) sedangkan perkotaan sebesar 5,26 persen (58,00 jiwa). Ini menunjukan masalah kemiskinan di sulut masih dominan merupakam fenomena perdesaan,” tukas Dondokambey.

Sementara persentase perbandingan penduduk miskin antar kabupaten dan kota di Sulut pada Tahun 2015, diantaranya, Bolmong 8,91 persen, Minahasa 8,81 persen, Sangihe 12,19 persen, Talaud 10,27 persen, Minsel 10,08 persen, Minut 8,02 persen, Bolmut 9,61 persen, Sitaro 11,36 persen, Mitra 16,1 persen, Bolsel 15,28 persen, Boltim 6,92 persen, Manado 4,88 persen, Bitung 6,45 persen, Tomohon 6,57 persen, dan Kota Kotamobagu 5,98 persen.

“Harus diakui, persentase penduduk miskin diperkotaan mengalami penurunan, justru persentase penduduk miskin perdesaan mengalami peningkatan yang cukup si gnifikan yakni sekitar 1,5-2 persen dalam kurun waktu 3 tahun. Untuk itu Gubernur mencanangkan program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) merupakan strategi dalam menanggulangi kemiskinan. dengan mempertajam program perlindungan sosial, meningkatkan akses pelayanan dasar, pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, menciptakan pembangunan yang inklusif,” jelas Dondokambey. (ton)