Kemenpar Jadikan Polimdo Pusat Pelatihan PADI Instructor

MANADO, (manadotoday.co.id)–Setelah berhasil menamatkan 24 diver yang mengambil keahlian PADI Rescue Diver dan EFR pada 10 – 13 Juli 2019 lalu, Politeknik Negeri Manado dalam hal ini Jurusan Pariwisata Program Studi Ekowisata Bawah Laut diberi tantangan lagi oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadikan kampus yang dipimpin Ir Ever Slat MT ini menjadi Pusat Pelatihan Pendidikan Pengembangan Instruktur PADI (Instructor Development Course – IDC).IMG-20190716-WA0022

Sebelumnya, untuk mengambil jenjang profesonal ini para divers harus pergi ke Bali atau Lombok.

”Untuk memberi rasa nyaman kepada para tamu yang akan melakukan kegiatan selam, keahlian diver tidak cukup sampai di tingkat rescue. Oleh karena itu sudah selayaknya Polimdo dijadikan pusat Pendidikan Pengembangan PADI Instructor Development Course – IDC, bagi para diver yang akan melanjutkan ke jenjang profesonal,” ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya melalui Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indroyono saat menutup pelatihan selam PADI rescue diver dan EFR di Kampus Ekowisat Bawah Laut Sabtu pekan lalu.IMG-20190716-WA0023

Lebih lanjut Indroyono mengatakan, alasan ditetapkannya Polimdo sebagai pusat pengembangan pendidikan instructor, selain memiliki Program Studi Ekowisata Bawah Laut yang materi pengajarannya berisikan pengetahuan tentang diving dan konservasi, juga tidak kalah hebatnya staf pengajarnya memiliki level keahlian PADO Course Director.

“Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan tim menunjuk Polimdo sebagai pusat pengembangan pendidikan PADI Instructur, ” jelas pria yang mengaku sebagai warga kehormatan Sulawesi Utara.

Direktur Politeknik Negeri Manado Ir Ever N Slat MT mengaku bangga dan berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang mempercayakan Polimdo sebagai pusat pengembangan pelatihan instuctur.IMG-20190716-WA0021

”Kepercayaan ini secara jujur membanggakan Civitas Politeknik Negeri Manado secara keseluruhan dan secara khusus Jurusan Pariwisata Program Studi Ekowisata Bawah laut,” ujar Slat didampingi Frans Rattu SE MM selaku PADO Course Director.

Ketua Jurusan Pariwisata Oktavianus Lintong S Pi MSi mengatakan akan dijadikannya Program Studi EBL sebagai pusat pengebangan pelatihan instruktur sudah menjawab apa yang ada pada visi Prodi EBL sebagai pusat pendidikan dan pelatihan vokasional berstandar nasional dan Internasional.

“Ini dibuktikan dengan pelatihan yang sudah beberapa kali dilaksanakan,” ucap Lintong yang didampingi Kepala Laboratorium Konservasi EBL Dannie RS Oroh S Pi MSi. (*/ark)