Dikbud Manado Gelar FGD Konten Story Line dan Tata Pamer Museum Coelacanth Ark

Dikbud Manado Gelar FGD Konten Story Line dan Tata Pamer Museum Coelacanth Ark

MANADO, (manadotoday.co.id) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Manado menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Perencanaan Konten Story Line dan Tata Pamer Museum Coelacanth Ark Manado bertempat di Hotel Swiss Bell, Manado, Selasa (3/12/2019).

Asisten I, Heri Saptono saat membuka kegiatan mewakili Wali Kota G.S Vicky Lumentut meminta Dinas Pendidikan bersama para tenaga ahli yang terdiri dari guru besar universitas dan peneliti agar menyusun tata pamer Museum Coelacanth dengan baik agar mampu menarik perhatian masyarakat khususnya pelajar.

“Seringkali anak-anak lebih suka diajak ke bioskop dari pada ke museum, dibenak mereka museum itu terlihat angker. Namun, mudah-mudahan dengan adanya FGD ini akan muncul Museum Coelacanth yang memang kekinian, mendatangkan daya tarik dan memberikan nilai pendidikan bagi anak didik kita,”kata Saptono.

Selain itu, dia juga berharap agar Dinas Pendidikan bersama tim ahli merumuskan dengan baik konten story line museum coelacanth. Kalau bisa diceritakan sejarah ikan coelacanth, cara mereka hidup dan bagaimana hingga mereka hanya bisa ditemukan di Afrika dan Indonesia.

“Jangan nanti kelihatan dari luar gedungnya megah sekali tapi ketika masuk di dalam malah kosong melompong, jadi memang harus disusun dan direncakan dengan matang,”tukas Heri Saptono.

Dikbud Manado Gelar FGD Konten Story Line dan Tata Pamer Museum Coelacanth Ark

Sementara itu, Kepala Dikbud Daglan Walangitan menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan FGD tersebut untuk mendapatkan perencanaan yang mantap terkait Story Line dan Tata Pamer Museum Coelacanth Ark, supaya museum ini benar-benar layak menjadi objek penelitian, pendidikan dan rekreasi.

“Kami semua berharap museum ini nantinya dapat menjadiksn Kota Manado sebagai pusat pendidikan dan penelitian kelautan dunia. Karena itu, saya harap dukungan dari semua pihak untuk kesuksesan pembangunan museum ini,”tandas Walangitan.

Hadir sebagai nara sumber dalam FGD tersebut, Prof. Masamitsu Iwata yang adalah peneliti dan penemu ikan coelacanth serta GM of Green Eye Project dari Aquamarine Fukushima Jepang, Prof. Kawilarang W.A Masengi M.sc, Phd, Ixchel F. Mandagie, S.Pi, M.Si, Phd Can., dan Dr Alex j. Ulaeng, DEA.(ryan)